Sejarah perkembangan ilmu komunikasi merupakan sebuah perjalanan Panjang, yang mencerminkan evolusi cara manusia bertukar informasi. Ilmu Komunikasi sebagai suatu ilmu yang mulai terbentuk sejak zaman dahulu hingga saat ini. Kata "komunikasi" berasal dari bahasa inggris "comunication". Berasal dari kata "communicatus" dalam bahasa Latin yang Artinya "berbagi" atau "menjadi milik bersama" (Holillah, 2009). Kata "sama" yang dimaksud adalah persamaan makna. Jika terjadi komunikasi antar dua orang dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan berlangsung jika ada kesamaan makna mengenai percakapan.
     Perkembangan ilmu komunikasi dimulai pada tahun 4000 SM. Pada era ini bangsa Sumeria menggunakan tablet dari tanah liat untuk saling berkomunikasi (Zamroni, 2009). Lalu pada zaman Yunani Kuno, sekitar abad ke-5 SM, muncul retorika sebagai seni berbicara. Aristoteles memberi gagasan bahwa retorika terdiri dari tiga Unsur. Yaitu: Ethos (kredibilitas sumber), Panthos (hal yang berkaitan dengan emosi),dan Logos (hal yang berkaitan dengan fakta) (Safiatuddinni et al., 2023). Setelahnya Cicero  dan Quintilian mengembangkan prinsip utama ini menjadi 5 unsur yaitu : memori; Eloqitio (gaya bahasa); Inventio (urutan argumen); Dispecitio (organisasi konsep); dan Pronounciatio(ingatan) (Haykal et al., 2024).
     Lalu pada sekitar tahun 1450, Johannes Gutenberg berhasil menemukan mesin cetak yang ikut merevolusi perkembangan ilmu komunikasi. Dampak dari ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, adalah akses terhadap ilmu pengetahuan melalui berbagai Buku dan dokumen tercetak menjadi milik Semua orang (Malik, 2013). Lalu pada sekita tahun 1830, perkembangan Komunikasi semakin maju. Pada tahun ini, Muncul Media Massa pertama  di Amerika Serikat yaitu Surat kabar bernama Penny Press (Sari, 2018).
     Pada tahun 1844 ditemukanlah Telegraf, salah satu evolusi alat untuk berkomunikasi yang pertama kali didemonstrasikan oleh penemunya yaitu Samuel Morse. Telegraf membuat banyak perubahan karena kemampuannya memilah makna informasi yang sebelumnya hanya bisa tersampaikan dengan bantuan transportasi orang atau material (Art, 2017).
      Lalu ditemukannya telepon pertama menambah bumbu dalam perkembangan ilmu komunikasi. Telepon pertama kali ditemukan oleh Alxander Graham Bell, di 18 tahun, Bell telah bekerja dan mulai mewujudkan gagasannya dengan mengirimkan suara (Kustiawan et al., 2023). Hingga pada tahun 1876, Alexander Graham Bell berhasil mengirimkan pesan melalui pesawat telepon pertama di dunia.
     Pada tahun 1895, Guglielmo Marconi berhasil mengirimkan sinyal radio melintasi jarak 2 kilometer. Hal ini dimulai ketika seorang ilmuwan Jerman, Heinrich Hertz, berhasil mengirimkan sinyal radio pada tahun 1887, kemudian seorang ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi, mengembangkan penemuan ini dan berhasil mengirim pesan kode Morse melalui gelombang radio (Kustiawan et al., 2022). Lalu stasiun radio pertama muncul pada tahun 1920 ketika seorang ahli teknik bernama Frank Conrad di Pittsburgh AS secara iseng sebagai bagian dari hobi, membangun sebuah pemancar radio di garasi rumahnya (Asy'ari & Luthfi, 2018).
     Setelah munculnya radio, muncul Televisi atau TV yang juga salah santu bentuk teknologi untuk berkomunikasi. Pada tahun 1941, terjadilah siaran komersial TV pertama di dunia oleh Columbia Broadcasting System (CBS), yang dimana sebelumnya CBS adalah korporasi media radio sejak 1927 (Abdullah & Puspitasari, 2018).
     Sejak tahun 1960-an, perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dengan munculnya komputer, internet, dan media sosial. Memasuki era digital ini memungkinkan interaksi yang lebih cepat dan luas antar individu di seluruh dunia. Secara umum Era digital adalah periode inovasi yang pesat, di mana teknologi terus berkembang untuk menciptakan solusi yang lebih canggih dan praktis bagi berbagai permasalahan (Turnip & Siahaan, 2021). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi (Alamsyah et al., 2024). Pertumbuhan pesat teknologi komunikasi mendorong para ahli untuk semakin mendalami konsep ini, salah satunya adalah Everett M. Rogers (1986:2) yang menyimpulkan bahwa teknologi komunikasi adalah perangkat keras yang menjadi bagian dari struktur sosial, yang memungkinkan setiap individu melakukan pertukaran informasi dalam skala yang luas (Kurnia, 2005).
      Berbicara mengenai Ilmu Komunikasi, pasti tidak lepas dari The Founding Fathers, yaitu beberapa tokoh yang ide pikirannya menjadi dasar untuk pengembangan teori-teori komunikasi, diantaranya adalah Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik), Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi), Cloude E. Shannon dan Warren Weaver (matematika), Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial), dan Wibur Schramm (Murniarti, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A., & Puspitasari, L. (2018). Media televisi di era internet. ProTVF, 2(1), 101.