Mohon tunggu...
Ichsan Abdul Azis Salam
Ichsan Abdul Azis Salam Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika di SMA Budi Utomo Perak

Mengajar Fisika di SMA Budi Utomo Perak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) untuk Mewujudkan Sekolah Damai

28 Januari 2024   18:00 Diperbarui: 28 Januari 2024   18:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Screenshot Kegiatan

Pada hari Minggu 28 Januari 2024, kelas fisika 002 mengikuti Diklat wawasan kebhinekaan global secara online melalui Google meet yang dinaungi oleh LPTK Universitas Negeri Malang yang merupakan kampus kami dalam menempuh pendidikan profesi guru dalam jabatan gelombang 3 tahun 2023.

Kegiatan diawali dengan pretes untuk menguji pemahaman awal mahasiswa tentang wawasan kebhinekaan global kemudian dilanjutkan dengan Google meet bersama dua dosen pengampu yaitu Prof. Dr. Parno, M.Si, CRA dan Dr. Sujito, S.Pd., M.Si.
mulai pukul 7 sampai dengan pukul 16.20 Waktu Indonesia Barat.

Diklat wawasan kebhinekaan global membahas 5 materi pokok yaitu kebinekaan Global kebhinekaan Indonesia rekaan dalam skala personal kebinekaan dalam skala sekolah menjadi sekolah damai

Meningkatnya globalisasi dan interkoneksi antara negara-negara di seluruh dunia telah memunculkan kebutuhan yang lebih besar untuk memahami dan menghargai keragaman budaya agama bahasa dan kepercayaan yang ada di masyarakat global Salah satu cara untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi ini adalah melalui kegiatan wawasan kebhinekaan global yang dimulai dari sekolah tempat mahasiswa mengabdi

Kegiatan wawasan kebhinekaan global melibatkan pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai aspek kehidupan dan budaya yang berbeda di seluruh dunia melalui diskusi antar mahasiswa tentang pengalaman yang pernah mereka alami di dalam kehidupan nyata termasuk pengalaman dosen yang selalu memperhatikan banner yang ada di depan kampus Universitas Muhammadiyah Malang di mana selalu mencerminkan kondisi kampus yang multikultural.

Salah satu perbedaan budaya Juga disampaikan oleh salah satu teman mahasiswa yaitu Ichsan Abdul Azis Salam,S.Pd
yang pernah menyaksikan video di YouTube tentang orang Indonesia yang bekerja di Jepang di mana saat di Indonesia sangat tercermin sekali sikap toleransi dimana setiap kita bertemu walaupun tidak saling mengenal kita selalu menyapa tersenyum dan mengucapkan salam dan kebiasaan itu terbawa sampai di negara Jepang di mana di negeri Jepang mempunyai kebudayaan yang berbeda yaitu hanya sebatas toleransi yang menghargai tapi tidak sampai murah senyum kepada siapa saja?

Dalam hal perbedaan bahasa, di kelas kami diberikan tugas bermain peran ini sangat menyenangkan sekali karena di dalam cerita tersebut ada kendala suku-suku yang berbeda-beda sehingga di dalam perdagangan tidak bisa dilaksanakan karena ada dalam bahasa yang berbeda. Kemudian pada kegiatan berikutnya dilakukan peraturan bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia akhirnya transaksi perdagangan tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Pada sesi siang, ada aktivitas di mana kami dibagi menjadi empat sampai lima kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang yang masing-masing memerankan peran berbeda sebagai kepala sekolah yang demokratis tapi pintar, ketua forum orang tua yang konservatif, pihak yayasan atau dinas yang birokratis teliti dan hati-hati, siswa yang eksploratif, guru yang kreatif tapi sudah sibuk dengan banyaknya tugas, kemudian kelompok tersebut minta untuk membuat suatu pertemuan yang membicarakan agenda yang berbeda-beda contohnya untuk kelompok 1 diminta untuk membuat pertemuan yang membicarakan dimana sekolahnya itu adalah sekolah Islam kemudian Sekolah Kristen yang ingin melakukan kunjungan apakah nantinya akan diterima apakah yang akan mereka lakukan?

tanggapan dari kelompok 1 yaitu mereka akan menerima kunjungan dari sekolah Kristen yang akan berkunjung ke sekolah Islam tapi sebelumnya dilakukan pertanyaan untuk apa sekolah itu melakukan kunjungan ke sekolah Islam sehingga nanti sekolah Islam tersebut akan mempersiapkan segala sesuatunya

pada akhir Diklat seluruh mahasiswa melakukan posttest menjawab 11 pertanyaan untuk menguji pemahaman mahasiswa dari diklat yang telah mereka lakukan. 

Demikianlah informasi yang saya dapat saya tuliskan di artikel WKG ini, semoga dapat memberikan wawasan mengenai kebhinekaan Global untuk yang membutuhkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun