Halo Kompasians! Semakin beranjaknya umur manusia maka semakin rentan juga manusia akan terserang penyakit. Itulah pula yang si kakek bumi rasakan saat ini. Ia telah menjelma menjadi kakek-kakek yang rentan terserang penyakit, mulai dari penyakit alamiah seperti tanah longsor, kebakaran hutan, dan abrasi. Hingga penyakit non alamiah seperti pandemi kolera (1817-1824), pandemi flu spanyol (1918-1920), dan pandemi covid-19 yang masih kita rasakan sampai sekarang ini. Kasihan ya, sudah tua penyakitan pula hahaha.
Penyakit si kakek bumi yang akan kita bahas sekarang ialah demam pada bumi atau yang biasa kita sebut Global Warming.Â
Global Warming itu sendiri adalah Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Pergeseran ini mungkin bersifat alami, tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Yang dimana, ini bukan hanya menyerang kakek tersayang kita saja, melainkan membuat kita sebagai penghuni si kakek juga ikutan terancam. Tetapi tenang saja, kita memiliki pahlawan super yang dapat kita andalkan, siapakah dia?  Dia adalah Fitoplankton!.

Namun perlu kita ketahui,ternyata si kecil ini merupakan penyumbang oksigen terbesar dibumi!. Ini dikarenakan si kecil Fito memiliki kekuatan super yang dimana ia bisa mengeluarkan oksigen dari badannya, dan bukan hanya itu saja, ia juga bisa mengikat karbondioksida yang berada pada atmosfer! hebat bukan?. Kecil-kecil cabe rawit yaa hahaha.
Nah kira kira bagaimanakah kita dapat memanfaatkan kekuatan super dari si kecil Fito ini?, kita bisa menggunakan dua metode.
Simak pembahasannya!
Metode Pertama, Fitoplankton Blooming di Laut.