Mohon tunggu...
Hestie Fagie
Hestie Fagie Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA KKN BTV III UNEJ

KKN BACK TO VILLAGE III UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran dan Bermain Online untuk Guru TK

6 September 2021   13:15 Diperbarui: 6 September 2021   14:14 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6/09/2021

 

Penulis: Hestie Fagie | Editor: Hestie Fagie

JEMBER -- Seperti yang diberitakan pada berita nasional CNN Indonesia, bahwasanya Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyatakan, memang angka konfirmasi rate pandemi telah menurun beberapa waktu lalu, namun bukan berarti tidak dapat naik lagi. Beliau juga menyatakan untuk tetap menjalankan prokes meskipun masyarakat telah menerima vaksin (lihat https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210905161144-20-689994/wamenkes-tak-menutup-kemungkinan-kasus-covid-19-naik-lagi).

Dari sisi pendidikan, dilansir dari antaranews.com pada 20 Agustus 2021, banyak anak yang putus sekolah dan banyak kendala learning loss karena pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tatap muka sendiri juga dibatasi sebesar 50% secara bergantian, jika dimungkinkan untuk dilakukan pada sekolah yang berada di zona level 1 hingga level 3 (lihat https://www.antaranews.com/berita/2340590/kemendikbudristek-ungkap-kondisi-pendidikan-indonesia-saat-pandemi). 

Sama halnya di Jawa Timur, dilansir dari liputan6.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap dengan sistem hybrid learning secara terbatas pada daerah PPKM level 1, 2, dan 3 (lihat https://surabaya.liputan6.com/read/4648354/khofifah-ptm-terbatas-di-jatim-bakal-dilakukan-bertahap). 

 Sistem pembelajaran tatap muka yang masih terbatas pada beberapa daerah saja membuat salah seorang mahasiswa KKN, Hestie Fagie, membuat program kerja untuk membantu pembelajaran daring di salah satu TK di Jember. Pembelajaran yang menggunakan media Whatsapp, menjadi salah satu kendala di TK tersebut. 

Selain karena tidak dapat mengontrol para murid secara langsung, pembelajaran dengan hanya menggunakan Whatsapp akan membuat anak-anak mudah bosan. Di lain sisi, kendala dalam penggunaan terlalu banyak aplikasi dan perbedaan preferensi pemahaman IT pada setiap anak dan orang tua juga menjadi pertimbangan program kerja yang diajukan.

 Sejauh ini, pelaksanaan program dapat diterima dengan baik oleh sasaran. Sasaran yang merupakan guru-guru TK diberikan pelatihan tentang penggunaan google-meet, kahoot, educandy, dan quizizz. Pelatihan ini dilakukan 3 kali, diselingi dengan diskusi mengenai program kerja untuk mengupload video pembelajaran di Youtube dan pembuatan blog. Pembuatan dan pengisian konten blog masih dalam tahap pengerjaan, dan direncanakan mahasiswa akan diberikan kepada pihak TK untuk dikelola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun