Nanar ku tatap mentari..
terlalu pagi.. gumamku lelah..
bayangan penatnya hiruk pikuk lalu lalang si roda dua..
roda dua? terlalu banyak!! peningku sering dibuatnya..
si punya negara ini, terlalu baik kepada pabrik roda dua..
diberi apa dia? upeti?? hingga roda dua berbagai pabrik bebas..
ibukota,.
hari ini (tiap hari) ku harus bergumul dengan jiwa2 yang tak tau arah..
para penghunimu, telah lelah mengejar mentari.. sesuap nasi.. atau segenggam berlian.. atau sesuap daging..
entahlah apa yang biasa disebut..
di pikuknya dinginnya pagi, teriknya mentari, sejuknya senja..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!