Mohon tunggu...
ich bouvier
ich bouvier Mohon Tunggu... karyawan swasta -

pengguna otak kiri yang mau ke otak kanan, dan hobinya makan otak2 :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini di Mata saya

15 Juni 2012   05:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era jaman yg semakin berkembang, keberadaan wanita menempati posisi tersendiri. Dahulu wanita hanya dalam posisi terbawah. Sebagai pembantu rumah tangga, bekerja di pabrik, atau hanya sebatas pecantik produk (spg). Wanita diidentikkan dengan seks dan dapur. Bagaimana dg skrg? Posisi teratas sudah ditempati wanita, presiden!! Bagaimana anda melihatnya??

Kartini, memperjuangkan hak wanita untuk berkarya layakna pria. Tidak sebatas masalah kamar dan dapur. Kartini ingin wanita cerdas. Saya berterima kasih sekali dg beliau. Namun, saya termasuk risih dg posisi pemimpin yg diisi oleh seorg wanita. Di dalam perusahaan, sekarang banyak yang memiliki direktur wanita. Untuk sebagian kalangan, wanita sbg direktur, itu disebabkan keuletan yang dimilikinya. Kelebihan wanita yang paling utama adalah ketelatenan dalam mengelola, diimbangi dengan kecermatannya terutama dalam bidang keuangan. Terlepas dari hal tersebut, kerisihan saya disebabkan oleh keberadaan pria. Menurut saya, pria ditakdirkan sebagai khalifah, pemimpin. Saya sepakat, bila pria yg memimpin negara, perusahaan besar, organisasi, lembaga, dan sejenisnya.

Mengapa?

Menurut hemat saya, semakin tinggi karier seorang wanita, maka dia akan kehilangan waktu untuk keluarga dan org2 yg dicintainya. Wanita selalu fokus. Saya merasakannya. Karena itulah, pekerjaan yang dikerjakan wanita selalu baik. Namun, kita tak dapat menentang kodrat wanita. Mendidik anak, menjaga keharmonisan rumah tangga.

Saya termasuk penggila kerja, dari pagi hingga malam saya masih bekerja. Namun, saya sadari saya tidak selamanya menjadi penggila kerja. Saya suka dengan keberhasilan wanita mencapai kesuksesannya. Menurut saya, wanita boleh berpendidikan tinggi, berkarier tinggi. Namun, wanita juga harus ingat untuk berdedikasi tinggi untuk keluarga dan org2 yg dicintainya. Kartini berjuang untuk membuat kita cerdas, tetapi kartini tidak mengajarkan kita memberi kebahagiaan dengan uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun