Mohon tunggu...
icha rahmasari
icha rahmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - berprestasi

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manfaat Menyiram Tanaman di Musim Kemarau

14 November 2024   22:10 Diperbarui: 14 November 2024   22:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kemarau sering kali menjadi momok bagi para petani atau pecinta tanaman. Kekeringan yang melanda dapat membuat tanaman menjadi layu dan bahkan mati, jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah, atau mengurangi layunya tanaman akibat kekeringan selama periode musim kemarau. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga agar tanaman disiram dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan air yang cukup untuk tanaman secara teratur.

Antisipasi kekeringan dengan menyiram tanaman pada pagi atau sore hari adalah langkah yang tepat. Sebaiknya, tanaman disiram saat suhu udara masih relatif dingin, agar tanaman dapat menyerap air dengan optimal, sebelum panas terik menyebabkan evaporasi air yang cepat. Jika terdapat tanaman yang membutuhkan tanah yang lembab, seperti tanaman hias atau sayuran, disarankan untuk menggunakan mulsa atau penutup tahan air di sekitar akar tanaman. Mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air. Selain itu, sistem irigasi otomatis juga dapat menjadi solusi praktis untuk memastikan tanaman tetap mendapatkan pasokan air yang cukup, terutama jika kita tidak dapat menyiram tanaman secara manual setiap hari.

Salah satu cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau, adalah dengan memilih tanaman yang menyukai cuaca panas. Beberapa tanaman yang tahan kekeringan dan cocok untuk musim kemarau adalah kaktus, aloe vera, lavender dan daun dewa. Tanaman-tanaman ini memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap kekeringan, serta bisa bertahan dalam cuaca panas. Selain itu, penting untuk memberikan perhatian ekstra pada penyiraman tanaman. Selama musim kemarau, pastikan untuk memberikan air yang cukup kepada tanaman agar tidak mengalami dehidrasi. Jika memungkinkan, gunakan teknik penyiraman tetes atau irigasi tetes agar air terserap dengan baik oleh akar tanaman.

Selain itu, tambahkan lapisan mulsa pada tanah di sekitar tanaman. Mulsa berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air. Dengan demikian, tanaman akan tetap mendapatkan nutrisi dan kelembaban yang cukup. Terakhir, lakukan pemangkasan pada tanaman. Pemangkasan yang tepat dapat membantu tanaman bertahan lebih baik selama musim kemarau. Hapuslah daun dan ranting yang tidak sehat atau mati, untuk mengurangi beban pada tanaman dan memungkinkan tanaman untuk fokus pada pertumbuhan yang sehat.

Untuk mencegah tanaman layu di musim kemarau, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memindahkan posisi pot tanaman. Hal ini bertujuan agar tanaman mendapatkan kondisi yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang. Salah satu faktor penyebab tanaman layu adalah terpapar sinar matahari langsung terlalu lama. Di musim kemarau, sinar matahari lebih kuat dan suhu udara cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman lebih rentan mengalami penguapan air yang cepat. Dengan memindahkan posisi pot tanaman, kita dapat mengatur penempatannya agar tidak terlalu terpapar sinar matahari secara langsung.

Pemilihan tempat yang sejuk dan teduh dapat membantu tanaman tetap segar dan tidak cepat layu. Posisikan pot tanaman di tempat yang teduh seperti di bawah naungan pohon, di teras yang ternaungi, atau di dekat jendela dengan tirai atau gorden yang dapat menahan sinar matahari langsung. Selain itu, pastikan juga untuk memperhatikan kelembapan tanah dalam pot. Tanah yang terlalu kering akan membuat tanaman kesulitan mendapatkan air secara cukup. Lakukan penyiraman secara teratur dan pastikan tanah dalam pot tetap lembab. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar tanaman membusuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun