Surakarta, Jawa Tengah - Dalam  rangka mendukung pemahaman dalam pembelajaran khususnya dalam bidang Jurnalistik, kami mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta mengadakan kegiatan kunjungan di Monumen Pers Nasional yang berada di jalan Gajahmada No.59, Timuran, Banjarsari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap sejarah pers di Indonesia, yang berlangsung pada hari Rabu, 4 September 2024.
Monumen Pers Nasional merupakan Monumen sekaligus museum yang memiliki arti penting bagi insan pers di Indonesia, karena ditempat ini menjadi latar belakang lahirnya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Monumen Pers Nasional dibangun pada tahun 1981 atas gagasan dari KGPAA Sri Mangkunegara VII dengan tujuan sebagai balai pertemuan yang memiliki nama Societeit Sasana Soeka.
Kegiatan kunjungan dimulai dengan penayangan video profil mengenai Monumen Pers Nasional, yang kemudian dilanjutkan sambutan oleh pemandu yang memberikan penjelasan mengenai sejarah berdirinya Monumen Pers Nasional. Monumen Pers sendiri terdiri dari dua bangunan, bangunan lama menyuguhkan informasi mengenai alat komunikasi yang digunakan oleh wartawan dan media di berbagai periode sejarah seperti mesin tik, kamera, dan radio kuno yang sering disebut dengan radio kambing. Selain itu juga terdapat patung tokoh tokoh pers yang berpengaruh dalam perkembangan pers di Indonesia serta berbagai koleksi majalah masa lampau yang beragam dan surat kabar se-Indonesia.
Monumen Pers Nasional juga memiliki ruang konservasi dan reservasi yang terbagi menjadi dua, yaitu yang menyimpan surat kabar tahun 2000-an dan surat kabar dibawah 2000-an. Selain itu, kami juga menjelajah perpustakaan yang ada di Monumen Pers, yang menyajikan sebanyak 15.000 buku yang dapat diakses secara umum dan juga menyediakan arsip koran maupun majalah yang beragam. Monumen Pers juga memiliki fasilitas bermain anak, tempat percetakan koran, serta ruang yang menyimpan dokumen dokumen koran dan majalah terdahulu. Melalui perpustakaan dan arsip yang tersedia, memberikan peluang bagi kami untuk mengakses dokumen dokumen bersejarah yang bermanfaat bagi pembelajaran, selain itu fasilitas yang ada di Monumen Pers juga menjadi ruang edukatif bagi segala usia.
Kunjungan ini menjadi kesan yang tidak terlupakan bagi kami, melalui kunjungan ini kami tidak hanya mendapatkan wawasan historis tetapi juga terinspirasi untuk berkontribusi dalam dunia jurnalisme dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pers dalam masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI