Mohon tunggu...
Marisa Angraini
Marisa Angraini Mohon Tunggu... -

i am an ordinary people... aku suka sekali hangout kumpul2 bareng teman2... bagiku.. waktu itu adalah sesuatu hal yang berharga.. apalagi kalau bisa bersama dengan orang-orang yang kita sayangi. Saat ini gw seneng banget buat tulisan2 cerita... ya.. cita-cita gw berharap suatu saat cerita karangan gw bisa diterbitkan di toko buku terkemuka hehehhe... amin....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelajaran yang Tak Kan Ku Lupakan

27 Agustus 2010   06:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

“Banyak hal yang dapat kita pelajari tanpaharus duduk di bangku sekolah.pelajaran tiap detik dan tiap menit yanng sedang kita hadapi adalah pelajaran yang akan berharga nantinya”

Ketika keikhlasan itu datang… sungguh indah..

Tak kusangka… bahwa Allah telah meracik sedemikian rupa…

Meracik perasaan setiap ciptaanNya..

Karna Allah Maha mengetahui racikan mana yang harus di tambah dan di kurangkan

Sedangkan manusia terkadang merasa bahwa racikan yang di berikan Allah itu kurang, tak pernah ada puasnya.. dan bahkan kebanyakan apa yang di inginkan si manusia itu bukanlah sesuatu yang terbaik bagi dirinya…

Namun ketika si manusia itu mulai mengikhlaskan dan menerima racikan yang diberikan Allah…

Maka ia akan menyadari bahwa itu semua ternyata begitu indah..

Sungguh indah…

Dian gadis yang sedang merasakan patah hati karena berpisah dengan seseorang yang ia cintai tetapi di satu sisi ia kembali menemukan seorang teman yang akan menjadi sahabatnya kembali. Diantak tahu apa yang telah ialakukan…ia begitu menyayangi kekasihnya yang bernama Rian. Rasa sayang yang ada dalam benak dian terkadang sulit sekali dibendungnya. Dari sekian cobaan yang ia terima baru kali ini ia merasakan bahwa inilah saat yang terberat, mungkin karena saat itu ia tak pernah merasakan kata ‘cinta’ terhadap lelaki dan baru kali inilah ia merasakannya yang namanya patah hati dan bukannya Dianmunafik tidak mengakuinya.. tapi sulit sekali kata-kata ‘Im always care about u…’ keluar dari ruang mulutnya.

Dan ketika Rian membicarakan pendamping lain di hatinya, hati Dian terasa sesak.Dian sulit sekali untuk menerima keadaan yang ia alami. Secara perlahan-lahan Dian mulai menyiksa dirinya dan ketika teman-temannya melihatnya mereka akan berkata..’Begitu bodohnya dirimu… Untuk apa kau memikirkannya??sedangkan ia belum tentu memikirkan perasaanmu..’

Semudah itu kah kalian berkata?? Apa yang akan kalian lakukan ketika kalian berada di posisi ku?? Aku bukanlah Tuhan yang bisa menahan atau memutar balikan perasaan yang sedang kurasakan...Aku hanyalah seorang manusia biasa. Yang memiliki hati yang harus ku jaga. Dan akan ku usahakan sekuat tenaga untuk tidak melepaskannya, tapi apalah dayaku ketika perasaan ini sampai puncak… dan ketika ia meledak dan tidak sesuai dengan keinginan hatiku … sungguh..sakit…’ini adalah kata hati yang Dian rasakan namun tak bisa ia sampaikan kepada setiap orang yang melihatnya.

Dian mencoba untuk berjalan dalam kenyataan, tapi Dian hanyalah seorang wanita yang tercipta dengan segenap perasaan, yang memiliki sensitifitas yang tak dapat di rasakan oleh seorang laki-laki. Ia pun masih menggunakan hati, tidak dengan logika yang ia punya.Tepatnya ia menggunakan ‘Feeling’. Dian selalu percaya dengan kata hatinya, dan kata hatinya pun memintanya untukselalu berpikir positif walaupun terkadang memang tidak dalam reality yang telah ia rasakan.

Sewaktu malam Dian menangis akan realita yang dihadapinya dalam tangisan diam yang membasahi sebagian bantal tidur dan atas selimut yang menutupi mukanya. Kenapa di katakan tangisan diam? Karena Dian hanya bisa menangis meratapi yang telah terjadi pada dirinya, tanpa ia tahu tindakan apa yang harus ia lakukan untuk keluar dalam situasi inidan ketika ia tak tahu lagi harus mengadukan semua ini kepada siapa, otaknya pun mentransfer sebuah jawaban, tentunya itu adalah jawaban yang tepat hanya Sang Penciptanyalah yang dapat membantunya, membantu keluar dari situasi ini, membantu untuk menenangkan hati.

Mungkin malam itu dirinyadipenuhi dengan emosi, dipenuhi dengan perasaan sakit yang tak masuk akal sehingga saat itu pula dengan mudahnya pikiran negatif mempengaruhinya, mendekatinya dan menyarankan sesuatu permintaan agar Rian dapat merasakan apa yang Dian rasakan. Well.. tak bisa di pungkiri sungguh sadis mungkin karena hatinya sudah terlalu sakit, Dian pun kebingungan untuk menyelamatkan dirinya sendiri karena ia merasa terkekang oleh perasaaan sakit yang begitu dalam. Malam itu yang dapat ia lakukan hanyalah menangis dan mengucapkan sebuah kalimat untuk Rian ‘Semoga dirimu mendapat yang terbaik..’ isakan tangis itu mengaturkan restunya untuk Rian dan seseorang yang menjadi pendampingnya kini.

Permulaan awal Dian berjuang dengan perasaan sakit yang menderanya. Dian mencoba untuk tersenyum dan tertawa dengan aktivitas rutinnya sehari-hari, namun mata dan hatinya takdapat berbohong, ia mengatakan bahwa dirinya tidak dalam keadaan baik.

Semua kerumitan perasaan yang ia alami memberikannya suatu pelajaran yang berharga yakniIKHLAS’ pelajaran itu lah yang ia dapatkan. Dianmengakui bahwa pelajaran ini tidak begitu mudah karena Dian harus berjuang melawan keegoisan dirinya sendiri dan ia harus memandang dengan bijak. Dian sungguh beruntung karena saat itu ia tidak berjuang sendiri ada teman-teman di sekelilingnya yang membantu kesembuhan hatinya dengan tawa dan saatnya tiba ia berkata ‘Kini ku mendapatkan senyumanku kembali..’

Dian pun mengakui begitubodohnya dirinya jika ia mengambil keputusan untuk memutuskan tali silahturahmi diantara dirinya dan Rian. Dian pun menyadari bahwa Tuhan juga takkan menyukai hal yang kan ia perbuat nantinya dan saat itu Dian mencoba untuk tetap berkomunikasi dengan Rian, walau itu akan membuka luka yang telah ia balut dengan rapi walau tak sempura.

Perasaan sakit itu sedikit demi sedikit berkurang, dan yang ia ketahui bahwa hatinya tenang. Karena malam itu Dian telah menyerahkan sepenuhnya perasaan sayang yang ia miliki kepada Sang Pencipta dan Dian yakin jika Tuhan lah yang bisa menjaga perasaannyakepada Rian dan tahu yang terbaik bagi dirinya dan diri Rian.

Membuka tali silahturahmi. Semoga ini menjadi jalan yang terbaik bagi Dian dan Rian. Dian pun yakin ia akan mendapatkan jalan ujung dari cerita cinta mereka masing-masing, karena segala sesuatu yang terjadi dan yang telah ia lakukan tak akan ada kata sia-sia, tentunya akan ada cerita baru nan indah yang menantinya.

‘This story only for whose have a love in they heart.. n oneday u will find that person…’

~THE END~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun