[caption id="attachment_153453" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Beberapa bulan lalu, seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia secara serentak telah melaksanakan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru periode 2011/2012 baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Seleksi tersebut diikuti oleh ratusan bahkan jutaan siswa lulusan Sekolah Menengah Atas dari berbagai wilayah dan pulau di Indonesia. Tidak hanya siswa lulusan tahun 2011 saja, bahkan ada juga yang lulusan tahun 2010 dan 2009 yang mengikuti seleksi tersebut. Dari sekian banyak peserta seleksi, mereka saling bersaing memperebutkan jatah kursi untuk menduduki Jurusan di Perguruan Tinggi Negeri favorit pilihan mereka.
Pulau Jawa merupakan pulau yang paling merasakan dampak dari penerimaan mahasiswa baru. Bahwasannya, Pulau Jawa yang notabene tempat “primadonanya kampus-kampus Indonesia” memang merupakan salah satu faktor yang menarik minat para calon mahasiswa dari luar Jawa untuk berkuliah disana. Sebut saja Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan masih banyak Perguruan Tinggi Negeri lain di Pulau Jawa yang memiliki kualitas unggulan di Indonesia. Dari sekian banyak Perguruan Tinggi tersebut, tiap tahunnya selalu menerima ribuan mahasiswa baru yang secara komposisi tidak hanya berasal dari Pulau Jawa saja, namun juga berasal dari luar Pulau Jawa bahkan ada sebagian berasal dari luar Indonesia.
Dampak dari semakin banyaknya jumlah penduduk yang berasal dari luar Jawa untuk tinggal di Pulau Jawa yaitu sudah jelas, terjadinya kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Demikian juga dampaknya yang disebabkan oleh mahasiswa dari luar Jawa yang setiap tahun memilih untuk berkuliah di Jawa. Namun untuk saat ini mungkin hal tersebut masih belum terlalu dirasakan,sebab secara kuantitas jumlah tersebut belum terlalu signifikan. Dengan kata lain, jumlah mahasiswa yang asli dari Jawa masih lebih mendominasi daripada yang berasal dari luar Jawa. Berbeda lagi masalahnya apabila dalam beberapa tahun kedepan,para calon mahasiswa dari luar Jawa lebih memiliki persiapan baik segi intelektual dan mental dalam menghadapi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, sehingga mereka lebih banyak merebut kursi di Perguruan Tinggi favorit di Pulau Jawa daripada mereka yang berasal dari Jawa sendiri.
Moh Rizal Rizki
Mahasiswa Jurusan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota ITS