Mohon tunggu...
Muhammad Faishal Jamil
Muhammad Faishal Jamil Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ungkapan Hati Wanita Muslimah

22 Januari 2015   02:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ku lepas keluhku dalam pembaringan , sejenak kusisihkan waktu.

Sehari ini ke mana saja aku pergi?

Kemana kakiku akan mengayuh langkah?

Betapa banyak kata yg telah ku ucapkan , dan banyak hal yang kulakukan, bahkan hatiku diam tak bersuara di balik dinding dinding kebisuan.

Aku tahu sedetikpun aku tidak lepas dari pengawasan Allah. Mengingat itu aku malu, bahkan aku terlalu malu untuk berkata jujur pda diriku sendiri, telah banyak kezaliman telah kulakukan.

Mungkin itu benar, aku sangat mencintai mahluk-Nya.

Begitu dalam hingga slalu ku sebut namanya dalam waktuku.

Gelisahku datang memburu saat wajah itu menghilang di hari hariku.

Ku sadari itu, ia begitu menyita perhatiaanku. aku telah lalai dari mengingat-Nya(Allah). Karna hatiku di penuhi namanya.

sayangku, pujaanku, ingin ku buktikan bahwa aku sangat mencintai-Nya tetapi begitu sulit ku lakukan itu padaMu,,

Ya rabb padahal aku tahu kau sangat mencintaiku.

Betapa seringnya aku menghianatiMu.

Sayang, kadang hati ini terlalu rapuh untuk sekedar untuk berkata jujur bahwa aku telah mengkhianatiMu. hingga ku biarkan hati terpuruk di antara luka yg terus ku gali dengan tanganku sendiri.

Pintarnya aku berdalih bahwa semua ini adalah wajar adanya. ini salah satu takdirku bahwa aku di anugrahi perasaan cinta.

Aku harus mensyukurinya.



Terkadang aku terlalu sombong ku katakana pada diriku, aku mampu membgi cintaku dengan sebaik baiknya. MencintaiMu sekaligus mencinta seseorang yang ada di hatiku.

Aku Cuma bisa berkata belum mampu untuk membuktikannya. Herannya nasihat selalu datang menghampiriku tapi terkadang aku muak mendengarkannya.. inikah ambisiku? Inikah nafsuku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun