Dalam kurun waktu satu tahun lebih 4 bulan semenjak wabah covid19 mulai memasuki indonesia banyak kegiatan manusia yang terhambat, sehingga mempengaruhi laju perekonomian negara indonesia.
Laju ekonomi di Indonesia tidak lagi stabil seperti sebelum covid19, bukan hanya itu akibat covid19 terjadi kenaikan harga pada barang jual seperti dalam sektor pertanian yang mengalami penurunan jumlah panen sebab terjadi banyak kenaikan harga pada sebagian besar bahan tani seperti obat pembasmi hama.Â
Dalam sektor perdagangan juga mengalami penghambatan dikarenakan banyak bahan jual yang mengalami kenaikan secara tidak konstan seperti harga masker, vit-C, minuman yang mengandung Vitamin C yang melonjak naik jauh dari harga sebelumnya.Â
Hal ini tentunya mempengaruhi stabilitas sistem keuangan sehingga Bank central indonesia atau Bank Indonesia menempuh pelonggaran kebijakan moneter untuk mendukung ekonomi nasional dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian.
Sinergi Bank Indonesia dengan pemerintah memperkuat penggunaan transaksi nontunai melalui program elektronifikasi pembayaran, serta menempuh beberapa kebijakan pendukung dalam memperkuat efektifitas bauran kebijakan bank Indonesia ditengah pandemi Covid19.Â
Respons ditempuh melalui bauran kebijakan moneter yang akomodatif dengan menurunkan BI7DRR, melakukan injeksi likuiditas, memperkuat strategi operasi moneter, dan mengarahkan nilai tukar sesuai dengan level fundamental. Pelonggaran kebijakan makroprudensial dan penguatan kebijakan sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi dan keuangan digital, serta kebijakan pendukung lain juga dilakukan.
Ruang akomodatif kebijakan Bank Indonesia mempertimbangkan perekonomian Indonesia 2020 berada di bawah lintasan optimum siklus bisnis dan siklus keuangan. Dari kebijakan moneter, di tengah tekanan inflasi yang rendah, Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan BI7DRR dan melakukan injeksi likuiditas (quantitative easing) guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas sistem keuangan.Â
Strategi operasi moneter yang mendukung arah kebijakan juga terus diperkuat.Â
Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar melalui strategi triple intervention juga terus dilakukan untuk menjaga stabilitas eksternal dan mengelola penyesuaian ekonomi dapat berjalan baik di tengah periode ketidakpastian pasar keuangan dunia dan pelemahan ekonomi domestik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H