Di seluruh dunia para pembuat kebijakan akan memperlihatkan bagaimana cara tentang menjalankan atau menggunakan edukasi atau pendidikan dan strategi komunikasi guna menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan. Hal ini diantaranya adalah instrumental (perubahan perilaku/ kelakuan), dan emancipatory yaitu pembangunan manusia yang banyak digunakan dalam strategi para pembuat kebijakan. Kemudian salah satu outcomes kajian dari para pembuat kebijakan environmental education dan juga kajian tentang bagaimana para pembuat kebijakan yang pada bidang tersebut.
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu isu yang besar saat ini di dalam agenda politik pada lingkup nsional, internasional, dan lokal yang hal in sangat penting bagi dunia. Kebijakan tentang environmental education (pendidikan lingkungan) telah diuji oleh Netherlands Environmental Assessment Agency (agen penafsiran mengenai lingkungan di Belanda). Hal tersebut memberikan sedikit informasi mengenai cara instruneb pendidikan untuk mempertinggi tingkat keberlanjutan praktek kerja masyarakat.
Asumsi dari pendekatan instrumental ialah adanya keinginan mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dari aktivitan pendidikan lingkungan yang telah diketahui secara lebih atau kurang dapat disetujui dan dapat terpengaruh dari semua intervensi yang didesain dengan penuh kehati-hatian. Pendekatan instrumental lebih kepada untuk memformulasikan tujuan secara spesifik. Bagaimana target grup yang disebut sebagai penerima yang bersifat pasif dan mereka membutuhkan untuk lebih dapat memahami lebih lanjut.Â
Pendekatan emancipatory sangat berbeda atau kontras dengan pendekatan yang sebelumnya, pendekatan emancipatory mencoba untuk mengajak para masyarakat yang ada di suatu Negara untuk dapat terlibat aktif dalam proses-proses dialog untuk penyusunan yang objektif. Metode yang sering dilakukan dalam pendekatan ini adalah bersifat mekanisme mempelajari proses-proses sosial yang ada di masyarakat itu. Tetapi pendekatan ini juga banyak digunakan dan dilakukan di Belanda. Telah banyak kebijakan yang diambil dari partisipasi.Â
Partisipasi itu yang menentukan bagaimana bisa melihat situasi saat ini agar pembangunan kedepan dapat dilakukan dengan berkelanjutan. model ini tidak hanya melihat dari sisi outcomes saja, akan tetapi memberikan ruang kepada seluruh masyarakat untuk terlibat aktif untuk mengeluarkan suara atau aspirasi yang terkada kaum marjinal yang kadang-kadang terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H