Mohon tunggu...
ichaaprilia
ichaaprilia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya memiliki minat yang berhubungan dengan bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Seni

Harmoni Tradisi: Nada Sunda di Bale Indung Rahayu

18 Desember 2024   23:51 Diperbarui: 18 Desember 2024   23:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat Musik Tradisional Budaya Sunda (Sumber: Penulis)

Purwakarta, 02 Desember 2024 -- Museum Bale Indung Rahayu yang berdiri sejak tahun 2017 di bawah gagasan Bapak Dedi Mulyadi, menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang menarik di Purwakarta. Museum ini menawarkan wawasan mendalam tentang falsafah hidup dan kekayaan budaya Sunda melalui berbagai pameran dan edukasi visual yang memukau. Salah satu daya tarik utama museum ini adalah koleksi alat musik tradisional Sunda yang merepresentasikan harmoni budaya Sunda yang sarat akan makna.

Museum Bale Indung Rahayu memperkenalkan berbagai simbol kekayaan budaya Sunda dengan cara yang menarik, termasuk melalui bale musik yang secara khusus menampilkan alat musik tradisional khas Sunda. Koleksi alat musik ini bertujuan untuk menghidupkan kembali seni dan tradisi yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Sunda.

Angklung menjadi salah satu alat musik yang diangkat dalam Museum Bale Indung Rahayu. Museum ini memperkenalkan jenis-jenis angklung tradisional, seperti Angklung Buhun, Angklung Bungko, Angklung Buncis, dan Angklung Gubrag. Menurut Yayan, pemandu di Museum Bale Indung Rahayu, Angklung Buhun memiliki filosofi mendalam yang terkait dengan konsep tritangtu dalam budaya Sunda.

"Angklung buhun atau dikenal sebagai angklung sunda asli ini diartikan mempunyai filosofi yang menganut prinsip orang sunda (tritangtu) yaitu tekad yang mengartikan niat, ucapan adalah perkataan dan langkah itu perilaku." ujar Yayan. Pembuatan angklung sendiri menggunakan bambu pilihan, yang idealnya tumbuh di antara dua aliran sungai atau di area perbukitan.

Foto Penampilan Alat Musik Tradisional Adat Sunda (Sumber: Penulis)
Foto Penampilan Alat Musik Tradisional Adat Sunda (Sumber: Penulis)

Selain angklung, museum ini juga menampilkan alat musik tradisional lain, seperti gamelan, seruling, rebab, dogdog, dan kecapi. Informasi yang disediakan menjelaskan dualitas bunyi alat musik tersebut, seperti gamelan yang memiliki bunyi paeh (mati) pada kendang dan bunyi hirup (hidup) pada rebab yang berkesinambungan dengan alunan sinden.

Museum ini tidak hanya menjadi tempat menyimpan koleksi, tetapi juga ruang edukasi yang mendorong pelestarian budaya Sunda. Ratu, salah satu pegawai museum, menekankan pentingnya mengenalkan budaya Sunda kepada generasi muda.

"Di era sekarang terutama untuk anak kecil itu sedikit mengetahui tentang kebudayaan Sunda yang begitu banyak, jadi dengan adanya Museum Bale Indung Rahayu ini untuk mengenalkan kepada anak-anak jaman sekarang bahwa dalam budaya Sunda terdapat beragam budaya." ujar Ratu.

Museum Bale Indung Rahayu menjadi ruang hidup yang menjaga keindahan seni dan budaya Sunda tetap relevan. Melalui koleksi alat musik tradisional dan konsep penyajian yang menarik, museum ini menjadi tempat ideal untuk berwisata sekaligus belajar. Kunjungan ke Bale Indung Rahayu tidak hanya memperkaya pengetahuan budaya, tetapi juga menumbuhkan cinta dan semangat melestarikan warisan budaya Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun