SAWIT INDONESIA SEBAGAI ANDALAN SUMBERBAHAN PANGAN DAN ENERGI
Â
Haii Sobat perkebunan, pasti disini sudah tidak asing lagi dengan namanya tanaman perkebunan kelapa sawit kan?. Sama-sama kita ketauhi bahwasannya di Indonesia memiliki lahan untuk perkebunan kelapa sawit yang cukup luas, akan tetapi ada yang menyebutkan bahwasannya tanaman kelapa sawit ini bisa menyebabkan global warming. Hal ini terjadi karena pembukaan kebun sawit di lahan gambut mempercepat pemanasan global yang mengakibatkan terlepasnya gas rumah kaca, terutama karbon dioksida yang tersimpan di gambut, sehingga hal tersebut membuat kadar emisi di ozon yang semakin besar.
Namun dibalik tanaman kelapa sawit yang bisa menyebabkan global warming, Sobat perkebunan juga harus tau bahwasannya tanaman ini memiliki begitu banyak manfaat diantaranya bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan dalam pembuatan minyak goreng serta menjadi bahan dasar dalam pembuatan sumber energi terbaru yaitu biodiesel, dan ada banyak lagi olahan yang bisa dihasilkan dari tanaman perkebunan kelapa sawit ini.
Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian melalui Kepmentan No 833/2019 luasan lahan sawit Indonesia menyatakan  areal tutupan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,38 juta ton. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang nantinya akan menghasilkan bahan pangan seperti minyak goreng dan menjadi sumber energi seperti biodisel. Wahh berarti luas sekali lahan di Indonesia yang dijadikan areal perkebunan kelapa sawit sobat.
Produktivitas minyak sawit mentah Indonesia tahun 2019 dilaporkan mencapai 3,97 ton per hektare (Ha), lalu turun menjadi 3,9 ton per ha di 2020. Tahun 2021 diproyeksikan naik tipis ke 3,901 ton per ha, dan jadi 3,903 ton per ha di 2022, sedangkan menurut data dari BPS 2019-2021 lahan perkebunan kelapa sawit mengalami peningkatan dari 14.45-14.66 juta hektare (Ha) (Badan Pusat Statistik, 2021). Sehingga dapat dikatakan bahwasannya pembukaan lahan di Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit terus mengalami kenaikan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaporkan bahwa luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia seluas 95,5 juta hektare (ha) pada tahun 2020. Luas tersebut setara dengan 50,9% dari total daratan Indonesia. Dari jumlah tersebut, 46,9 juta ha merupakan hutan primer (25%), 43,1 juta ha (23%) merupakan hutan sekunder, serta 5,4 juta ha merupakan hutan tanaman (2,9%).
Dari data luas lahan hutan di Indonesia yang ada dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit yang ada, diharapkan Negara ini bisa menjaga kestabilan dalam pembagian lahan, dikarenakan ketika luas lahan hutan lebih sedikit maka akan banyak keanekaragaman hayati yang akan punah secara perlahan, seperti satwa liar yang sekarang sudah hampir punah sepeti: Orang Utan, Mawas, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera dan lain-lain. Hal tersebut terjadi karena tempat tinggal mereka yang terus-terusan dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan.
Sawit kaya akan manfaat sebagian diantaranya sebagai sumber bahan pangan yang biasa dijadikan bahan baku pembuatan minyak goreng, dan menjadi 1 diantara 9 bahan kebutuhan pokok di Indonesia, sawit juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi yang dijadikan dalam pembuatan bahan baku biodiesel. Dalam perekonomian makro ekonomi Indonesia, industri minyak kelapa sawit memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak makanan, minyak industri maupun bahan bakar nabati diesel. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit juga telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Kelapa sawit merupakan salah satu sumber bahan baku pembuatan minyak nabati yang diperoleh dari daging buah dan intinya, dimana prosesnya dilakukan di pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). Tanaman kelapa sawit menghasilkan dua macam minyak yaitu, CPO yang berasal dari daging buah kelapa sawit, dan PKO (Palm Kernel Oil) yang berasal dari inti buah sawit. Pada intinya, tujuan pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) menjadi CPO pada PKS ialah untuk meminimalkan losses, sehingga didapat rendemen yang maksimal. Hasil rendemen yang maksimal juga incaran agar terciptanya PKS yang baik serta unggul. Pencapaian rendemen yang maksimal, didasari dari penggunaan bahan baku yang bermutu baik (Sitio, Abdurrozzaq, dan Luthfi, 2022)
Bagi petani di Indonesia budidaya tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber pokok penghasilan yang sangat menjanjikan dikarenakan tanaman kelapa sawit ini bisa menghasilkan TBS yang nantinya hasil tersebut akan menghasilkan pundi-pundi uang yang cukup menjanjikan. Sehingga sekarang banyak petani yang mengalih fungsikan lahannya dari tanaman pangan menjadi tanaman perkebunan seperti kelapa sawit contohnya.