Agama dan Adat, adalah dua hal yang terkadang bertolak belakang. Entah mengapa sampai saat ini keluargaku masih memegang ritual “baca-baca” untuk orang yang telah meninggal menurut saya sih ini sama sekali ngga masuk akal, toh keluarga kita yang udah meninggal ngga bakalan nerima makanan itu. Keluarga saya juga masih memercayai adanya kesurupan karena keluarga kita yang meninggal bisa masuk ke raga salah satu keluarga kami yang masih hidup. Padahal menurut sepemahaman saya, ngga mungkin roh keluarga kita itu bisa masuk, kecuali mungkin jin atau syetan. Tapi entahlah, keluargaku dan mamaku masih mempercayai ini, aku ngga tau ini termasuk musyrik atau ngga. Saya pun ngga bisa serta merta ngerubah kepercayaan mereka yang udah mereka yakini selama berpuluh-puluh tahun. Saya sih cuma bisa berharap suatu saat nanti mata mereka bakal terbuka akan hal ini. Sekarang pun gue udah mulai menjauh dari hal” seperti itu, seperti ngga memakan apapun yang mereka masak untuk “baca-baca” itu karena pernah sekali aku bertanya ke guru agama tentang hal ini, dan beliau berkata bahwa makanan itu akan haram hukumnya ketika disediakan selain untuk Allah. Saya paling berharap mama yang akan terbuka matanya akan adat-adat seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H