Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Perempuan Taat Tapi Bakhil

31 Juli 2012   07:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 2803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berbagi atau memberi sama artinya dengan sedekah, yaitu mengeluarkan sesuatu yang bermanfaat baik bersifat konkrit maupun abstrak untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan dengan niat semata-mata karena Allah.

Berbagi tidak mesti untuk si miskin saja, tapi bagi siapa saja yang membutuhkan dan tidak mesti harus berbentuk materi. Memberi dan berbagi tidak harus jadi kaya dulu, karena berbagi justru melapangkan jalan menuju ke kekayaan.

Bila yang kaupunya adalah harta, maka memberilah dengan hartamu. Jika kau punya ilmu, berbagilah dengan ilmumu, jika kau hanya punya rasa, berbagilah dengan segenap hatimu. Kalau kau tidak punya apa pun selain raga, maka cukup bersedaklaah dengan senyum tulusmu. Begitu bunyi pesan guru dan orang tuaku dulu.

Banyak sekali Hadits yang menceritakan perintah dan manfaat sedekah, diantaranya: “ Assakhiyyu qoriibun minAlln minAllahi qoribun min rahmatih, ba’idun min adzabihi. Walbakhiilu ba’idun minAllahi, ba’idun min rahmatihi qoribun min’adzabihi.”

Orang yang dermawan (pemberi) itu dekat dengan Allah, dekat dengan rahmat Allah, dijauhkan dari siksa Allah. Dan orang yang bakhil (pelit) jauh dari Allah, jauh dari rahmat Allah, dekat dengan siksa Allah.

Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyaAllahu anha, suatu ketika ada seorang perempuan datang kepada Rasulullah dengan kedaan tangan kanannya sakit (kram) seraya memohon do’a supaya tangannya segera sembuh. Lalu Rasulullah bertanya:

“Apa yang menyebabkan tanganmu sakit?”

“Saya bermimpi bahwa hari qiyamat sudah tiba, neraka jahannam sudah dihidupkan apinya, surga sudah dihias. Saya melihat ibuku berada di neraka jahannam. Tangannya yang satu memegang sepotong lemak dan yang satu memegang secuil kain yang keduanya untuk tameng panasnya api neraka. Lalu saya bertanya mengapa beliau berada dalam jurang neraka? Padahal beliau adalah wanita yang taat beribadah dan mendapat ridho dari suami.”

Ibu menjawab: “ Aku adalah orang yang bakhil ketika di dunia.”

“Mengapa lemak dan secuil kain selalu Ibu pegangi?”Tanyaku.

Selanjutnya Ibu menjelaskan bahwa selama hidup di dunia hanya kedua benda itu yang pernah beliau sedekahkan.

“Lalu di mana Bapak berada?” Saya terus bertanya.

“Karena Bapakmu seorang yang dermawan, maka surgalah tempatnya.”

Saya menuju ke surga menyaksikan Bapak sedang memberi minum orang yang begitu banyak di telaga Rasulullah dan bertanya:

“Bapak, mengapa engkau beri minum orang banyak sedang Ibu yang semasa hidupnya adalah istri yang taat dan mendapat ridho dari Bapak, mengapa tidak Bapak beri minum barang setetes?”

“Allah melarang kepada orang bakhil dan berbuat dosa untuk meminum air telaga.” Jawab Bapak.

“Karena kasihan, saya lalu menmbil satu gelas tanpa seijin Bapakdan saya berikan pada Ibu yang sangat haus. Lalu tiba-tiba saya mendengar suara begini: “Semoga Allah membuat tanganmu ngilu karena telah berani memberi minum pada perempuan bakhil dan maksiat.”

“Saya kemudian terbangun dengan keadaan tangan ngilu sebelah.”

Rasulullah lalu meletakkan tangannya di atas tangan tamu perempuan tadi seraya berdo’a kepada Allah .Dan Alhamdulillah tangan perempuan itu kembali seperti sediakala.

Semoga kita termasuk orang-orang yang tidak merugi kelak di akhirat gara-gara tidak suka memberi dan berbagi, amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun