Melihat kondisi saat perkembangan energi dimana semua pihak berlomba-lomba mencari bahan alternatif pengganti energi fosil yang lebih ramah lingkungan efektif serta efisien, diamana perkembangan energi listrik mulai menggeliat dan berkembang walaupun belum sepenuhnya menggantikan energi fosil, namun apabila dilihat dari perkembangan sekarang sudah banyak sekali perkembangan teknologi listrik yang semakin pesat.
BP (British Petroleum) telah meloloskan BP Energy Outlook 2017 Edition. Laporan rutin tahunan adapun pembahasan mengenai prediksi mengenai perkembangan pasar pada sektor energi yang di pakai umumnya manusia hingga tahun 2035 ini, berhasil mengumpulkan fenomena pada keadaan transisi langkap energi global, dimana pengaruh serta perubahan yang cepat dari perkembangan pada teknologi dan lingkungan menjadikan acuan utamanya.Â
Beberapa hal yang paling menarik dari outlook ini, diantaranya yaitu permintaan pada minyak dunia tetap tumbuh positif namun bergerak lambat pada periode 20 tahun yang akan datang, sementara itu pertumbuhan pada konsumsi energi gas akan segera tumbuh.Â
Hal tersebut disebabkan oleh tren meningkatnya akan penggunaan transportasi yang bertenaga energi selain BBM secara global. Hal sama juga akan terjadi kepada permintaan komoditi batubara yang berbanding terbalik dengan peningkatan akan pembangkit energi yang berdasarkan akan energi yang bersumber dari nuklir dan hidro.
Terdapat juga dalam World Energy Scenarios 2016 yang telah dirilis pada World Energy Council, ada 4 faktor yang dapat diprediksi dapat mempengaruhi kepada pergerakan energi secara secara menyeluruh.
Yang pertama yaitu faktor pertumbuhan penduduk, dimana faktor populasi pertumbuhan penduduk akan menyediakan pekerja yang banya, sesuai pada grafik pada saat era tahun 1970 sampai dengan 2016, OEDC (Organization of Economic cooperation & develophmet) mencatat pertumbuhan yang signifikan pada penduduk dengan tarap hidup menengah, seperti halnya yang terjadi pada reformasi di Tiongkok dan liberalisasi ekonomi India hal ini juga turut berpengaruh mempercepat akan pertumbuhan ekonomi pada era sekitar tahun 1980.Â
Hal ini juga mempengaruhi peningkatan akan konsumsi energi dimana ini merupakan dampak dari perubahan pada gaya hidup di kalanganmasyarakat di kelas menengah
Faktor yang kedua adalah menggeliat bangkitnya perkembangan teknologi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana reformasi teknologi industri hingga informasi menjadi sebuah lompatan yang membuat terdorongnya konektivitas dalam masa ekonomi transisi.Â
Pesatnya perkembangan energi juga turut mambantu efesiensi dari produktivitas produksi energi, hal ini terkait dengan perkembangan teknologi mesin menyangkut inovasi pada mesin-mesin pembangkit listrik seperti gas turbin dan alternatif energi lainnya.
Faktor yang ketiga yaitu meningkatnya perhatain terhadap prioritas yang menyangkut lingkungan, dimana peraturan yang membatasi pencemaran yang mengakibatkan perubahan iklim maupun kesehatan serta dekarbonisasi, memicu supaya berupaya kepada inovasi dari sumber energi ke arah yang lebih ramah lingkungan sehingga perlahan sumber energi fosil mulai ditinggalkan menuju energi non fosil.
Faktor yang keempat yaitu stuktur pemerintahan yang berevolusi secara internasional sehingga banyak mempengaruhi kebijakan-kebijakan bidang energi dan ekonomi,agenda nasional yang banyak membahas situasi saat ini terutama konflik yang terjadi antara Rusia Ukraina sehingga menjadi alasan perubahan konstelasi pada geopolitik secara menyeluruh, isu politik yang terjadi antar Rusia dan ukraina menjadi sesuatu yang berpengaruh besar antar hubungan perekonomian secara global, sehingga wilayah-wilayah tertentu yang dianggap bersentuhan langsung dengan konflik tersebut akan mersaskan perubahan yang sangat signifikan terutama wilayah belahan erofa yang bergantung pada sumber energi dari rusia.Â