Republik Rakyat China atau Tiongkok merupakan negara yang besar dimana negara ini telah berhasil meningkatkan ekonomi serta maju di bidang teknologi maupun persenjataan, tiongkok menggalakan untuk reverse enginering bagi produk-produk luar. Kemudian pemerintah mensubsidi dan menyisihkan anggarannya bagi industri-industri sehingga industri di tiongkok bisa bergerak cepat bahkan beberapa perusahaan raksasa dapat di akuisisi oleh tiongkok, Â Tiongkok dapat dengan pesat menjadi negara adi daya dibidang perekonomian dan teknologi, mereka menguasai dan menjadi raksasa dibidang industri yang berskala internasional. Â Namun akhir-akhir ini timbul kembali ketegangan konflik dari awal mula Tiongkok yang menganggap Taiwan adalah bagian dari negaranya.
Konflik terjadi akhir-akhir ini terjadi semenjak kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelocy, China merasa kalau dengan kedatangan ketua DPR AS ini adalah sebagai mencari gara-gara, yang akan memicu pada perang dunia ketiga, sebuah awal dimana Taiwan sengaja memperlihatkannya kemesraannya dengan Amerika Serikat (AS) sehingga Tiongkok merasa bahwa hal itu merupakan suatu tantangan bagi mereka, sehingga mereka menembakan rudal-rudal diatas Taipei serta menerbangkan Drone-drone dengan alasan latihan. Â Konflik ini sudah berlangsung lama karena hal ini Tiongkok merasa Taiwan ini adalah bagian dari wilayah Tiongkok.
Konflik Tiongkok vs Taiwan ini rentan juga terhadap krisis ekonomi dimana keduanya juga berperan aktif dalam perekonopmian dunia, apalagi wilayahnya sangat berdekatan dengan wilayah Indonesia sudah tentu apabila perang terjadi maka akan berdampak langsung dengan perekonomian Indonesia pada khuusnya umumnya wilayah asia tenggara. China merupakan pemasok berbagai barang kebutuhan baik elektronik, otomotif, dan lain sebagainya sehingga apabila terjadi konflik diwilayah ini maka akan berdampak pada perekonomian Indonesia, bahkan bisa mengancam kedaulatan, karena seperti kita ketahui Indonesia memiliki konflik dengan Tiongkok mengenai wilayah laut natuna utara yang dulu disebut laut china selatan, indonesia mngganti nama agar tidak menyebut China pada penamaan sehingga menjadi laut Natuna utara, selain adanya sumber daya alam yang melimpah seperti minyak dan gas serta mineral, laut natuna utara merupakan benteng terluar kedaulatan Indonesia. Bahkan dampak apabila terjadi perang tiongkok melakukan invasi ke Taiwan akan berdampak besar dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia sebab peran china dalam bidang industri, perekonomian dan teknologi saat ini china berperan aktif dan sangat berpengaruh sehingga tatanan kehidupan dunia akan lebih terganggu dengan adanya konflik ini.
China merupakan pemasok barang-barang kebutuhan dari elektrinik sampai otomotif dan peralatan lainnya, sedang taiwan merupakan penghasil produk chip untuk kendaraan maupun telepoh seluler, shingga apabila perang ini terjadi sudah dipastikan akan mengalami krisis, dimana perang rusia ukraina pengeruh besarnya kurang begitu berdampak bagi Indonesia namun untuk belahan dunia lain terutama eropa, dan afrika perang rusia ukraina sangat berpengaruh sehingga mengakibatkan krisis makanan serta energi terutama pasokan listrik dari rusia ke eropa. Namun konflik Tiongkok vs Taiwan akan berdampak pada ekonomi global karena keduanya sanagt berperan aktif dan berpengaruh besar akan pasar dunia.
Tiongkok belum menunjukan tanda-tanda untuk penyerangan, namun mereka telah menunjukan kemesraannya dengan Rusia dengan pamer melakukan latihan perang  bersama-sama dimana telah kita ketahui Rusia dan Tiongkok adalah merupakan negara dengan kekuatan militer termasuk jajaran terkuat dunia Rusia dan Tiongkok vs Nato merupakan lawan yang sanagat seimbang dan apabila terjadi konflik maka akan sulit untukl mementukan mana yang akan menang. Sebaliknya AS dengan pemerintaha Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata senilai US$ 1,1 milyar untuk memperkuat persenjataan taiwan.
Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa perang akan berdampak sangat besar bagi tatanan kehidupan setiap peperangan kalah jadi debu menag jadi arang, namun sikap untuk mengambil keputusan untuk berperang ini terkadang suatu keputusan yang tidak bisa di elakan lagi dimana kesepakatan sudah tidak lagi menemukan titik temu disinilah ego masing-masing yang bicara, ada yang menyerang ada yang bertahan dan semuanya itu akan mengahasilkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan korban bukan hanya harta semata namun jiwa bahkan rakyat yang tidak berdosa sekalipun menjadi korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H