Arek Malang, pernahkah kamu berkeliling kota dan menemui bangunan lawas yang terlihat memiliki nilai sejarah? Tak jarang, kita membayangkan seperti apa kisah yang mengiringi keberadaan bangunan-bangunan tersebut.
Mencari tahu melalui buku-buku sejarah atau menelusuri informasinya dari internet mungkin bisa menuntaskan rasa penasaran. Namun bukankah lebih seru jika kita mencari tahunya dengan cara melakukan napak tilas mengunjungi kawasan bersejarah itu?
Adalah A Day to Walk, sebuah gerakan yang menginisiasi penelusuran sejarah Kota Malang dengan cara berjalan kaki di sepanjang kawasan Kayutangan, Malang. Kawasan ini dipilih karena di sana terdapat beberapa bangunan yang sudah berdiri sejak zaman kolonial, layaknya Kota Tua di Jakarta.
Nah, tanggal 5 Agustus mendatang, tim A Day to Walk akan hadir di Indonesia Community Day (ICD) 2018 untuk bercerita tentang sejarah Malang dan cara mereka mengemasnya menjadi sebuah tur wisata mengasyikkan.
Pada acara yang digelar di Taman Krida Budaya Malang ini mereka akan berkolaborasi dengan Reenactor Malang, sebuah komunitas yang juga memiliki cara lain untuk mengulas sejarah yaitu dengan melakukan reka ulang kejadian saat zaman penjajahan dahulu.
Reenactor Malang akan memberikan workshop terkait aksi teatrikalnya yang menarik, di mana mereka selalu menggunakan pakaian dan senjata yang menduplikasi aslinya untuk menggambarkan peristiwa bersejarah itu. Seru, kan?
Kegiatan ini tentunya tak hanya ditujukan bagi warga Malang lho, tapi juga teman-teman dari luar kota yang bukan tidak mungkin akan terinspirasi untuk menciptakan cara unik dalam mempelajari sejarah kotanya masing-masing.
Untuk itu jangan lupa segera daftarkan dirimu di icd.co.id ya, karena kuotanya terbatas. Tenang saja, kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Yuk lah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H