Mohon tunggu...
Iccang official
Iccang official Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis artikel tentang teknologi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Meraup Keuntungan dari Kratom: Pengusaha Indonesia Temukan Kekayaan di Luar Kelapa Sawit

5 Desember 2023   14:22 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Asosiasi Pengusaha Kratom Indonesia (Pekrindo) mengungkapkan keuntungan lebih besar dalam menanam kratom dibanding kelapa sawit. Kratom, dikenal sebagai obat alternatif untuk berbagai kondisi medis, telah menimbulkan kontroversi karena sifat adiktifnya, seperti yang dilaporkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

Menurut Ketua Pekrindo, Yosef, investasi dalam penanaman kratom mencapai Rp15 juta per hektar. Dengan investasi ini, petani bisa mendapatkan Rp25 juta per panen.

Ia menjelaskan bahwa satu hektar lahan dapat menampung 2.500 pohon kratom, dengan asumsi setiap pohon menghasilkan rata-rata 2 kilogram daun kratom per panen.

"Jika, misalnya, setiap pohon menghasilkan 2 kg, dengan 2.500 pohon dalam panen pertama menghasilkan 5.000 kg atau 5 ton, dikalikan Rp5.000 per kg daun segar, itu Rp25 juta dalam satu bulan," terang Yosef selama pertemuan dengan Komisi IV DPR RI pada Senin (4/12).

Sebagai perbandingan, investasi untuk menanam kelapa sawit mencapai Rp60 juta per hektar, dengan keuntungan hanya Rp4,5 juta per panen.

Yosef lebih rinci menjelaskan bahwa satu hektar kebun kelapa sawit dapat menghasilkan 3 ton buah kelapa. Harga kelapa sawit saat ini sekitar Rp1.500 per kg.

"Sawit (kelapa sawit) membutuhkan investasi sekitar Rp4,5 juta per bulan per hektar, dengan perkiraan 2-3 ton per hektar, dan harga kelapa sawit sekitar Rp1.000 hingga Rp1.500 per kg," ujarnya.

Perdagangan kratom saat ini menarik perhatian pemerintah, dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, juga dikenal sebagai Zulhas, membahas regulasi perdagangan tanaman Kalimantan yang endemik ini dengan Presiden Joko Widodo.

"(Ke Istana) untuk laporan pekerjaan. Salah satunya adalah laporan tentang tanaman kratom," kata dia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (27/11).

Menurut Zulhas, perdagangan kratom sangat menguntungkan bagi para petani di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya mengatur perdagangan kratom karena adanya perbedaan pandangan.

Namun, Zulhas tidak menjelaskan secara rinci regulasi khusus apa yang akan diterapkan, termasuk nilai ekonomi potensial dari kratom.

"Iya, belum (dihitung); akan diatur nanti," tutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun