Mohon tunggu...
Iccang official
Iccang official Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis artikel tentang teknologi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Membongkar Benang Kekuasaan: Perspektif Masa Lalu, Saat Ini, dan Masa Depan

29 November 2023   15:31 Diperbarui: 29 November 2023   15:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam pernyataan terbaru, Ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri menyamakan penguasa kontemporer dengan rezim otoriter era Orde Baru. Ini menimbulkan tanggapan dari Yenny Wahid, anggota Dewan Penasihat untuk TPN Ganjar-Mahfud, yang menekankan karakteristik unik kepemimpinan setiap era.

Yenny menyoroti kontribusi unik presiden-presiden terdahulu, mulai dari peran Soekarno dalam mentransisi Indonesia dari zaman penjajahan menjadi kemerdekaan hingga langkah-langkah ekonomi transformatif Joko Widodo. Dengan menyoroti tantangan di masa depan, dia menekankan perlunya pemimpin masa depan, yang diwakili oleh duo Ganjar-Mahfud, untuk mengatasi masalah dalam penegakan hukum dan upaya anti-korupsi.

"Ibu Mega membangun institusi-institusi demokratis, dan Pak SBY memastikan supremasi sipil, mencegah interferensi militer," ujar Yenny. Dia juga memuji loncatan ekonomi Presiden Jokowi, menekankan kedaulatan ekonomi dan pengembangan hilir.

Namun, Yenny mengakui tantangan, menunjukkan perlunya pemimpin masa depan mengatasi isu hukum dan korupsi. Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menurutnya, dengan fokus pada penegakan hukum, siap untuk mengatasi tantangan ini dan menjunjung nilai-nilai demokratis yang dipercayakan oleh rakyat.

Lanskap politik saat ini, yang ditandai dengan ketidakpuasan Megawati, mencerminkan narasi yang lebih luas tentang evolusi politik. Respon bersemangat dari pendukung Ganjar-Mahfud pada pertemuan terbaru mencerminkan keinginan mendalam untuk perubahan dan penolakan terhadap pantulan otoritarianisme masa lalu.

Saat negara berada di persimpangan ini, artikel ini diakhiri dengan seruan untuk komitmen kuat terhadap demokrasi, menekankan pentingnya mengatasi isu-isu hukum dan korupsi. Kemitraan Ganjar-Mahfud muncul sebagai potensi pembawa angin era baru, yang berjanji untuk membimbing Indonesia menuju masa depan yang seimbang antara kemajuan dan prinsip-prinsip demokratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun