Rabu, 14 Agustus 2024, World Health Organization (WHO) kembali menyatakan bahwa MonkeyPox atau biasa kita kenal sebagai Cacar Monyet sebagai darurat kesehatan global. Sebelumnya, WHO pernah menyatakan darurat wabah Cacar Monyet ini pada tahun 2022 hingga pada akhirnya WHO mencabut status darurat ini pada tahun 2023. Mengutip dari laman resmi instagram WHO, dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai Direktur Jenderal WHO telah menetapkan bahwa terjadi peningkatan kasus Mpox (Cacar Monyet) di benua Afrika, yaitu Republik Demokratik Kongo (DRC). Menurutnya, semakin banyak negara di Afrika tergolong darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) di bawah Peraturan Kesehatan Internasional (2005).
Virus Monkeypox adalah virus ortopox (spesies dari genus Orthopoxvirus; Family Poxviridae) dengan gejala yang mirip dengan cacar. Cacar Monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang ditularkan oleh hewan ke manusia. Penyebaran penyakit ini melalui kontak erat dengan penderita. Di Indonesia sendiri, kasus Monkeypox telah terkonfirmasi pertama kali pada pertengahan 2022. Pada tanggal 13 Oktober 2023, kasus Monkeypox meningkat menjadi 7 kasus. Seluruh pasien yang terkonfirmasi kasus Monkeypox adalah laki-laki berusia produktif yang terdiri atas 71% berusia 25-29 tahun dan sisanya berusia 30-39 tahun (Kemenkes RI, 2023).
Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, droplet pernapasan, dan benda yang terkontaminasi. Gejala yang paling membedakan dari penyakit lain yaitu adanya pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Masa inkubasi mpox dapat berkisar antara 5 hingga 21 hari. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh, sakit kepala, nyeri punggung, tubuh kelelahan. Setelah demam yang berkisar antara 1-3 hari, muncul ruam dan lesi pada kulit yang berlangsung selama 2-4 minggu. Adapun cara mencegah penularan virus ini, yaitu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan vaksinasi cacar, menghindari kontak fisik dengan penderita, dan mengonsumsi daging yang benar-benar telah matang.Â
Referensi
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/25532
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
https://www.kemkes.go.id/id/ini-tentang-monkeypox-mpx
https://fkm.unair.ac.id/penyakit-cacar-monyet-4-hal-yang-perlu-anda-ketahui-supaya-tak-tertular/
https://www.kemkes.go.id/id/kasus-monkeypox-bertambah-di-indonesia-akibat-sex-berisiko
https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/far/article/download/493/433/997