Negara dan warga negara adalah dua hal yang saling bersangkutan satu sama lain. Jadi hubungan yang terjalin harusnya sangat baik, karena keduanya berkesinambungan. Keduanya harus saling melengkapi, saling mengisi satu sama lain. Itu sebabnya kita sebagai masyarakat indonesia harus mempelajari dengan betul, bagaimana hubungan yang seharusnya di bangun antara negara dan warga negara.Â
Adapun teori hubungan antara negara dan warga negara yaitu teori kontrak sosial, dimana teori ini menganggap bahwa negara adalah hasil perjanjian atau kontrak antara individu-individu yang bersedia menyerahkan sebagian hak dan kebebasan mereka pada negara, demi mendapatkan perlindungan dan ketertiban dari negara. Yang kedua adalah teori hak asasi manusia, teori ini menekankan bahwa setiap manusia memiliki hak-hak yang tidak dapat di hindari siapa pun itu termasuk negara. Hak-hak tersebut meliputi banyak hal, bahkan hidup pun itu menjadi hak setiap manusia. Setiap orang memiliki hak yang harus di perjuangkan. Selanjutnya ada teori kewarganegaraan, teori ini menunjukkan bahwa negara bukan hanya memiliki hak tetapi juga memiliki kewajiban terhadap negara indonesia. Kita harus patuh terhadap apa yang di perintah oleh negara, mematuhi aturan -aturan yang ada. Kewarganegaraan merupakan identitas negara kita. Yang terakhir yaitu teori partisipasi politik, teori ini mengemukakan bahwa hubungan negara dan warga negara tidak hanya bersifat pasif, tetapi juga aktif dalam hal apapun. Partisipasi politik dapat ditunjukkan dengan aktif dalam mengikuti pemilu, pilkades, pilkada, organisasi remaja, dan lain sebagainya. Kita harus senantiasa menghormati apa yang di adakan negara kita.
Hubungan antara negara dan warga negara juga berbeda beda tergantung dalam bidang apa. Tergantung kondisi pada bidang bidangnya masing masing. Misal pada bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, atau juga ideologis suatu negara. Hubungan negara dan warga negara di Amerika serikat, di negara Amerika hampir mirip di Indonesia. Di sana warga negara memiliki kebebasan memilih pemimpin, mengikuti pemilu. Warga negara di sana memiliki hak, hak berpendapat dan lain sebagainya. Namun hubungan warga dengan negara tetap saja ada masalahnya. Selanjutnya ada contoh hubungan negara dan warga negara di cina. Di China warga negara tidak memoliki hak memilih pemimpin, atau juga mereka tidak bisa mengkritik atau memberi saran terhadap pemerintah. Mereka lebih mementingkan kepentingan negara daripada individu. Di China segala sesuatu diatur oleh pemerintah. Tetapi tentu ada sisi positif di balik itu, contohnya ekonomi negara China yang semakin maju juga perkembangan teknologi yang pesat. Pasti sudah tidak asing lagi kan, di China banyak pabrik pabrik yang memproduksi barang, dan juga China banyak ekspor ke Indonesia. Pasti kita sering menjumpai produk produk yang impor dari China. Indonesia juga jangan mau kalah dong. Nah, ini nih yang kita tunggu kita akan membahas hubungan antara negara dan warga negara yang ada di Indonesia. Sistem yang di anut oleh pemerintah Indonesia adalah sistem demokrasi dimana sistem tersebut memberi hak terhadap warga negaranya untuk memilih atau dipilih sebagai pemimpin. Warga negara di Indonesia bersifat bebas, tetapi perlu di ingat bahwa kita tetap memiliki pedoman yang perlu di laksanakan dengan baik. Nah dengan kebebasan yang di berikan itu, masyarakat menjadi menyepelekan hal hal besar yang di anggap sebagai hal kecil. Hubungan antara negara dan warga negara di Indonesia juga memiliki konflik misalnya korupsi, intoleransi juga kemiskinan. Orang orang melakukan korupsi dengan seenaknya sendiri, juga menurut saya hukum korupsi di Indonesia kurang sepadan dengan apa yang dilakukan. Korupsi banyak uang tetapi di penjara hanya 5 tahun. Maka dari itu banyak orang menyepelekan, tetapi melakukan korupsi ada berbagai faktor yang mempengaruhi seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. Intinya hubungan antara negara dan warga negara Indonesia juga memiliki berbagai konflik.
Nah dari semua uraian di atas, ada faktor faktor yang mepengaruhi hubungan negara dengan warga negara. Yang pertama yaitu adanya faktor sejarah, faktor sejarah bisa menjadi inspirasi juga trauma. Tentunya apa yang terjadi di masa lalu juga bermacam macam ada yang malah bikin semangat ada juga yang malah bikin trauma. Jika kita hanya mengenang jasa para pahlawan kita pasti kita akan terinspirasi, jika kita yang ada di masa itu atau ikut andil dalam penjajahan kala itu, mungkin kita bisa trauma. Jadi faktor sejarah juga memengaruhi hubungan negara dan warga negara. Yang kedua adanya faktor budaya, dengan faktor ini kita dapat komunikasi dengan budaya lain. Budaya yang dimiliki indonesia tentu sangatlah beragam. Faktor selanjutnya ada faktor ekonomi, faktor ini dapat menentukan kesejahteraan dan kemakmuran negara juga warga negara. Faktor sosial juga dapat memengaruhi dengan adanya sosial yang harmonis tentunya hubungan negara dengan warga negara akan menjadi lebih harmonis dan damai juga menciptakan suasana yang nyaman. Faktor hukum, hukum yang adil akan mengeratkan hubungan waga dan negara, karena pastimtidak akan ada yang protes dengan adanya ketidakadilan hukum di indonesia. Karena sudah merasa hak kita tentang keadilan sudah terpenuhi. Yang terakhir adlah faktor politik, politik yang demokratis akan menunjukkan kekuasaan dan pengaruh yang seimbang terhadap warga dan negara.
Adapun tantangan yang dihadapi hubungan antara negara dan warga negara diantaranya yaitu tantangan globalisasi dengan semakin majunya semua bidang pasti akan membuat masyarakat terlena. Tantangan demokratisasi dan yang terakhir adalah tantangan pluralisme.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H