Mohon tunggu...
baiq anisa fariha ali
baiq anisa fariha ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Konsep Kecerdasan Emosi Daniel Goleman dalam Pendidikan Anak Usia Dini

19 November 2024   14:00 Diperbarui: 19 November 2024   14:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mataram - Daniel Goleman, seorang psikolog terkenal, memperkenalkan konsep kecerdasan emosional (EQ) yang mengubah cara kita memandang kecerdasan. EQ bukan hanya tentang IQ, tetapi juga tentang kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, konsep EQ ini sangat relevan dan memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak yang utuh.

Konsep Kecerdasan Emosi menurut Daniel Goleman

Goleman mengidentifikasi lima komponen utama kecerdasan emosi:

1. Kesadaran Diri: Kemampuan mengenali emosi sendiri, kekuatan, kelemahan, dan dorongan diri.

2. Pengelolaan Diri: Kemampuan mengelola emosi, pikiran, dan dorongan diri secara konstruktif.

3. Motivasi: Kemampuan memotivasi diri sendiri dan memiliki dorongan untuk mencapai tujuan.

4. Empati: Kemampuan memahami dan berbagi perasaan orang lain.

5. Keterampilan Sosial: Kemampuan membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain.

Penerapan Konsep EQ dalam Pendidikan Anak Usia Dini

A. Membangun Kesadaran Diri:

  • Labeling Emosi: Ajarkan anak-anak untuk mengenali dan memberi nama emosi yang mereka rasakan. Gunakan gambar atau boneka untuk membantu visualisasi.
  • Refleksi Diri: Dorong anak-anak untuk berpikir tentang apa yang membuat mereka merasa senang, sedih, marah, atau takut.
  • Jurnal Emosi: Buat jurnal sederhana yang bisa diisi anak-anak untuk mencatat perasaan mereka setiap hari.

B. Meningkatkan Pengelolaan Diri:

  • Teknik Relaksasi: Ajarkan teknik pernapasan dalam, meditasi sederhana, atau yoga untuk membantu anak-anak mengelola stres.
  • Resolusi Konflik: Bantu anak-anak belajar menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan asertif.
  • Pengendalian Impuls: Latih anak-anak untuk berpikir sebelum bertindak dan mengontrol dorongan impulsif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun