Mohon tunggu...
Politik

Harmonisasi Pengetahuan dan Pemikiran di Dalam Mencerdaskan Penilaian Suatu Berita

28 September 2016   12:30 Diperbarui: 30 September 2016   07:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HARMONISASI PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN DIDALAM MENCERDASKAN PENILAIAN SUATU BERITA

Membaca dari beberapa kasus perpolitikan negeri ini. Seperti pemilihan gubernur DKI Jakarta, reshuffle kabinet  kerja, dan masih banyak lainnya.  peran media massa terhadap perpolitikan tanah air semakin membesar. Didalam menciptakan konstuksi sosial terhadap penikmat media massa. Mana kala kita semua menyadari penggeseran peran dari sebuah media terasa sangat kental. Yang pada awalnya hanya sebatas saluran atau media yang digunakan para komunikator politik (presiden, anggota DPR, gubernur  dll) untuk menyampaikan pesan politiknya kepada masyarakat secara menyeluruh tanpa mengenal batasan didalam penyampaian pesan.

 Dengan adanya media massa seperti stasiun televisi, radio, koran, dan lain sebagainya, tentu dapat memudahkan masyarakat pada umumnya untuk mendapatkan porsi yang sama  untuk mengetahui suatu berita yang disebarkan oleh para media massa tersebut. dengan nilai tambah para media massa yang mempersembahkan harga yang murah bagi sebuah berita. Itu juga menjadi nilai jual bagi para media massa. namun yang tadinya khalayak berhak mendapatkan suatu berita yang original  tanpa ada penambahan maksud dan tujuan dari sebuah media massa.

Tetapi, sayangnya hak  masyarakat pada saat ini sudah semakin  dikurangi porsinya oleh para pengusaha media atau kita sebut sebagai pemilik media. Dengan banyaknya para pemilik media yang terjun kedalam dunia politik ataupun sebaliknya, para politikus ataupun  politisi yang melebarkan sayapnya kedalam bisnis media. Pada saat ini  menggeser objektivitas suatu media massa didalam menilai berita atau sebuah pesan politik dari pemerintah.

Pada dasarnya kegunaan media didalam bidang politik mencakup 3 bagian yaitu untuk mengkomunikasikan ide, pesan, dan program kerja politik. Namun dengan adanya pergeseran fungsi media, yang tadinya hanya sekedar mengkomunikasikan ide, pesan, dan program kerja politik. dan sekarang menjadi sebuah komunikator politik yang memfungsikan diri sebagai saluran yang menciptakan sebuah persepsi politik kepada khalayak dengan ketidak  objektifan mereka didalam menyebarkan suatu berita. Banyak hal yang mempengaruhi Ketidak objektifan media didalam menilai dan meberitakan suatu berita, mulai dari tuntutan rating, ikatan koalisi, yang pada intinya kepentingan yang bersifat menguntungkan suatu pihak saja.

Kita tentu pernah mendengar sebuah istilah yaitu  agenda setting didalam media massa. Didalam buku teori komunikasi massa karangan Morissan, M.A dkk, dia menyebutkan bahwa “di dalam tahap replikasi agenda setting terbagi menjadi dua bagian (level). Pertama, upaya membangun isu umum yang dinilai penting. Kedua, menentukan bagian-bagian atau aspek-aspek dari isu umum tersebut yang dinilai penting.”

Menarik kesimpulan dari 2 (dua) bagian atau level dari sebuah agenda setting, yang mempengaruhi tingkat kepercayaan khalayak (public) didalam sebuah berita yang di sebarkan oleh media massa. Atau lebih mudah kita mengartikan bahwa sebenarnya agenda setting media massa mempunyai efek untuk mempengaruhi khalayak agar percaya dan sesuai dengan apa yang diarahkan oleh media massa tersebut. Intinya khalayak diarahkan untuk mempercayai  apa yang dianggap penting bagi media mempengaruhi apa yang penting bagi mereka.

Mindset  masyarakat yang telah dipengaruhi oleh adanya agenda setting yang selalu dipersembahkan oleh para media membuat terbentuknya konstruksi (bangunan) sosial yang menyimpulkan bahwa apabila media massa memberikan perhatian bagi isu tertentu dapat terjadi suatu pengabaian didalam  isu yang lainnya yang tidak diisukan oleh media bahwa itu penting.

Masyarakat juga dapat belajar mengenai isu-isu lainnya, berupa suatu pengalihan isu yang disusun  berdasarkan tingkat kepentingan yang ada terhadap isu-isu yang tersebar.  Dengan latar belakang masyarakat indonesia yang pada umumnya berpendidikan dan berpengetahuan yang minim tentu menyebabkan mudah nya mereka terpengaruh dengan isu-isu yang menjadi bagian dari sebuah agenda setting yang disebarkan oleh media massa.

Jadi, hal yang dapat kita lakukan selaku penikmat media massa ialah, Bijak didalam mengkonsumsi media, cerdas didalam memilah berita, objektif didalam menghantarkan penilaian suatu isu yang tersebar. Jangan mau dibutakan oleh kesalahan, yang membuat kita membenarkannya. Dan jangan mau pula dibutakan oleh kebenaran yang kita tidak tahu dari mana asalnya lalu dengan mentah-mentah kita menyalahkannya. Negeri dengan seribu kekayaan yang dipersembahkan oleh sang pencipta, memang menghamparkan sejuta kesempatan untuk merealisasikan suatu kepentingan bagi sekelompok golongan.

daftar pustaka : Morrisan. M,A dkk     Teori komunikasi massa, Hal 208

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun