Mohon tunggu...
Politik

Hegemoni Kekuasaan Membenarkan Kesalahan

31 Agustus 2016   11:27 Diperbarui: 31 Agustus 2016   11:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan narkoba di dunia pada saat ini memberikan banyak kekacauan, narkoba telah menyentuh masyarakat dari mulai lini yang paling belakang yaitu anak-anak hingga lini paling depan yaitu orang tua. Tidak hanya masyarakat yang berstatus ekonomi atas, tetapi ekonomi rendahpun dapat disentuhnya. Narkoba pun sudah tidak pandang bulu, hingga pemimpin negeri pun diambang kehancuran dikarenanya. Contohnya, bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sedang memakai narkoba, status bupatinya di non aktifkan. Lalu, bupati Ogan Ilir non aktif melakukan banding dan menilai pemberhentiannya tidak sesuai dengan prosedur yang telah ada. Akhirnya banding disetujui oleh PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara). Membedah kasus ini muncul suatu kondisi yang mengakibatkan keluarnya suatu pesan politik. Apa itu pesan politik ?

Pada dasarnya pesan adalah suatu yang disampaikan pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan), Baik secara tatap muka atau melalui media. Dan politik menurut Aristoteles adalah usaha yang ditempuh untuk mewujudkan kebaikan bersama. Jadi, pesan politik adalah pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator politik) dalam halnya pemerintah yang memegang kekuasaan politik kepada penerima pesan (komunikan politik) masyarakat. Baik secara tatap muka ataupun melalui media politik. yang berupa kebijakan, pengambilan keputusan ataupun sebuah peraturan.

Dilansir dari salah satu media online pesan politik yang sampai kepada komunikan politik ialah “Kami ingin menyelamatkan rakyat. Jadi tidak mungkin kasih privilage kepada bupati yang nyata-nyata narkoba. Kami ingin melakukan itu sebagai bagian dari pendidikan politik. Karena itu Kemendagri menyatakan banding," ujar Sumarsono perwakilan kementrian dalam negeri republik Indonesia. Dikarenakan pengajuan banding kembali oleh Noviandi Mawardi kepada PTUN atas pemberhentiannya yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di negeri ini. 

Setelah banding tersebut dikabulkan oleh PTUN, pihak kementrian dalam negeri Republik Indonesia mengajukan banding kembali dan menganggap pemberhentian Novian Mawardi sudah sesuai dengan prosedur yang belaku pada saat ini mengutip pesan dari juru bicara kementrian dalam negeri Republik Indonesia “Kalau narkoba jelas tertangkap tangan dan bukti ada. Bukti narkoba dari BNN. Lembaga yang menyatakan narkoba itu BNN. Harus ke BNN. BNN sudah bersurat resmi, Ini bukti yang otentik. Pemerintah tegas dengan narkoba, tidak ada ampun untuk narkoba!. Seiring dengan langkah presiden. Jadi bukan hanya soal administratif, pokoknya banding sampai kapan pun," ujar mantan Penjabat Gubernur Sulawesi Utara tersebut”. 

Kementrian dalam Negeri Republik Indonesia jelas mengatakan bahwa pemberhentian Noviandi Mawardi sudah berdasarkan prosedur yang sesuai dan tidak ada kesalahan didalamnya. Lalu, apa yang membuat pihak Noviandi Mawardi percaya bahwa dia tidak pantas untuk diberhentikan dari jabatannya ?

Menilik dari perilaku Noviandi Mawardi yang seakan tidak menerima pemberhentiannya sebagai bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan, tentu ada latar belakangnya. Di nilai dari segi ilmu psikologi yang dikemukakan oleh Roger Barker dkk, meneliti efek lingkungan terhadap individu . lingkungan dibaginya ke dalam satuan yang terpisah yang disebut suasana perilaku. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang didalam nya. 

Siapa dan apa yang mendorongnya Noviandi Mawardi melakukan banding kembali. Keberaniannya menentang institusi yang jauh diatasnya, membuat dia lupa akan kesalahan fatal yang telah ia lakukan. Yang telah Membuat masyarakat merasakan betapa tidak pantasnya sang pemimpin untuk dijadikan pedoman ataupun suri tauladan bagi masyarakat yang dipimpinnya, dan pada akhirnya kepercayaan rakyat akan pemerintah menjadi tabu dan hilang. dan apa alasan PTUN mengabulkan banding yang diajukannya? Menarik dari teori perilaku yang dimukakan Roger Barker bahwa perilaku dan tindakan seseorang dilatar belakangi lingkungan sekitarnya hidup. Apakah yang mendorong Noviandi Mawardi melakukan itu didorong oleh pihak-pihak tertentu ? hanya Noviandi yang tahu.

Pertanyaan yang muncul ialah, Masih adakah kesempatan bagi narkobis untuk memimpin negeri ? ada apa dengan negeri ini ? benarkah ada hegemoni di balik ini ? hegemoni kekuasaan telah membenarkan kesalahan !

Rahmat, Jalalludin. 2009. Psikologi komunikasi. Hal 43

Cangara, Hafied,.2012. Pengantar ilmu komunikasi. Hal 27

Sumber (27 agustus 2016 jam 16:07

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun