Mohon tunggu...
Muhamad Ali Tsaqib
Muhamad Ali Tsaqib Mohon Tunggu... pegawai negeri -

SMA Negeri 1 Pagar Alam http://ica03.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pendidikan Karakter Ala Luqman

5 Desember 2012   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini, karakter itu harus dibentuk dari bibit yang memakan makanan yang baik dan halal, selama dalam kandungan pun perlu dibina dengan membiasakan melakukan hal-hal yang positif, diberi makanan yang baik dan halal juga.

Saat ini tingkah laku menyimpang anak remaja sudah mendekati tindak kriminalitas, akankah kenyataan ini terus terjadi ? pertikaian antar suku, perselisihan paham yang menyebabkan suatu golongan tertindas dan hal-hal lainnya yang terjadi di lingkungan kita.

Pendidikan Karakter "Rasa Syukur"

Dalam AL-Qura'an Surat Luqman Ayat 12 yang artinya:

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Bersyukur dengan apa yang kita capai saat ini merupakan suatu hal yang musti dilakukan. Bersyukur menjadi guru berarti melakukan tugas guru dengan baik, juga seterusnya. Bersyukur tidak berarti pesimis menerima apa yang ada, berusaha dengan tidak meninggalkan kewajiban yang utama.

Pendidikan Karakter "Menghormati Orang Tua"

dalam ayat selanjutnya menjelaskan:

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Ya ... orang tua yang telah melahirkan kita, mendidikan dan membesarkan kita hingga mengantarnya pada kemandirian, tahan terhadap terpaan angin kehidupan. Insya Allah sikap ini akan terlihat ketika anak berada di sekolah. Sikap anak terhadap guru cerminan sikapnya pada orang tua di rumahnya masing-masing.

Namun saat ini di sekolah, terdapat siswa "emas", ya .... mereka anak-anak orang yang punya kedudukan, jika kita bersikeras dengan sikap kita untuk meluruskan etika, terkadang kita yang terpental jauh oleh "kekuatan status sosialnya".

Walaupun orang tua dalam posisi yang salah pun, tetap kita sebagai anak harus menemani, merawatnya hingga akhir hayatnya.

Pendidikan Karakter "Kejujuran"

Dalam ayat selanjutnya menjelaskan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun