Jantung berdegupÂ
Mulut bergumam
Angin berdesirÂ
Tangan melambai lambai
Hati berdebar hebat
Sunyi semakin dekat
Detik waktu terus menyekat
Tanpa kasih dan nasihat
Serpihan rotan yang kau rajut
Kain menjuntai tak terhingga
Mata sayup perih pedih
Goresan luka begitu perih
Mulai dari mana kata ini
Bimbang gundahÂ
Menyeruak menggunturÂ
Tiada arti
Petir memotong pembicaraanÂ
Ditengah asyik berbincangÂ
Diam diam saja
Rajutan ini untuk mu
Lihat... Tusukan jarum mengenai jarikuÂ
Tapi,apa aku merintih tangis
Tentu saja tidak, ku tampakkan sumringah ini untukmu
Karena aku rajut kata ini tak mengenal waktu
*Rajutan Kata, 22 April*
Salam,Â
SuriyahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H