Postingan ini tidak bermaksud SARA, mohon maaf jika yang baca tidak berkenan Ada yang tahu Pasar Kopro ? Kalau belum tahu, saya kasih tahu. Pasar Kopro itu adalah pasar tradisional di bilangan Tanjung Duren Jakarta Barat. Saya sudah beberapa kali melewati pasar ini, namun belum pernah singgah belanja di pasar ini. Dan Jumat siang minggu lalu , pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Pasar Kopro untuk sebuah keperluan membeli hadiah buat teman saya atas kelahiran putra pertamanya. Kenapa saya pilih belanja di sini ? karena atas rekomendasi teman kantor saya, kalau mau beli emas coba di pasar kopro banyak toko emas yang harganya dibawah harga toko emas yang di Citraland. Apalagi cincin bayi dengan initial huruf K belum tentu ada di toko emas di Citraland yang jumlahnya lebih sedikit di banding di Pasar Kopro. Dan terbukti, saya sudah berkeliling dari satu toko ke toko lain di Pasar Kopro yang begitu banyak toko emaspun masih sulit didapat cincin bayi berinisial K. Sampai akhirnya cincin huruf K dapat juga, emas 23 karat (75%) dan dihargai per gramnya 360.000. ( saya sempat browsing harga LM di antam perhari ini 510.000) . Saya tanyakan apakah sudah termasuk ongkos kirim, katanya sudah. saya tanya beratnya ini berapa, kira-kira 1 gram katanya tanpa menimbang. ( herannya saya koq gak minta dia menimbang, ini aneh). Hasil tawar menawar akhirnya di sepakati harga turun menjadi Rp.330.000. Saya minta juga tempat cincinnya yang terbaik, gratis juga. Bungkussss !!! Sambil mengemas cincin, si penjual ngobrol dengan saya " Cincin buat hadiah ya bu ? " " Iya da (uda). " kalau begitu, tak usahlah saya tuliskan harganya di surat-suratnya ya." "boleh, tapi tolong di tulisa saja gramnya ya da" "iya bu"
[caption id="attachment_124797" align="aligncenter" width="363" caption="Ilustrasi foto punya : http://2.bp.blogspot.com"][/caption] ---- Berhubung sudah hampir jam satu siang dan saya ingat sejak pagi masalah jaringan lintas arta di kantor saya belum beres yang menyebabkan pekerjaan saya masih banyak, saya harus segera pulang. Sebelum pulang, saya masih harus mencari beberapa perlengkapan bayi. Ketika hendak membayar perlengkapan bayi yang saya beli, iseng saya lihat kwitansi pembelian emas tadi yang ada di dompet, tulisannya tak jelas begitu, di kwitansi tertera seperti angka 75% urek-urekan gitu, saya pikir ini emas 23 dengan kadar emas 75%. Tapi kok pake angka 0 di depannya sepert 0.75.. oo.. mungkin nulis 75% nya menggunakan desimal jadi 0.75. Di sini baru saya ingat, tadi saya tak melihat cincin ini ditimbang, benarkah ini 1 gram ? Sepulang dari toko perlengkapan bayi, saya mampir di salah satu toko emas lain, numpang nimbang cincin yang saya beli tadi, ternyata apa yang saya pikirkan benar, cincin ini beratnya kurang dari 1 gram, hanya 0.76 gram.. oo ternyata yang di surat pembelian itu bukan kadar 75%nya yang di tulis, tapi benar gramnya sejumlah 0.76 g. huruf g ini yg nampak seperti %. Tentu saja saya kembali ke toko emas tempat saya beli tadi, saya tanyakan kembali ke penjualnya, "itu tadi saya beli emas itu dihitung satu gram berapa ? " "kenapa bu, tadi ibu bayar 330rb kan ?" "iya itu sudah termsuk ongkos kirim kan 330rb ? " "Iya" "tadi saya tawar segitu untuk harga 1 gram kan ? " "Oh engga, ibu bayar untuk harga cincin itu" "Iya tapi saya tadi tanya cincin itu beratnya berapa ? katanya kira2 1 gram, ya saya tawar seharga 1 gram, kamu ( udah gak nyebut uda lagi) gak bilang kalau cincin ini kurang dari satu gram dan juga gak menghitung berapa harga untuk kurang dari satu gram. dan saya juga salah gak lihat kamu nimbang cincin ini, karena saya buru dan percaya aja sama kamu" kata saya sambil menyerahkan kembali cincin dan suratnya. Dua orang penjual langsung berdiri di depan saya, assik ngitung2 di kaluklator (yg saya tak bisa melihatnya) sambil ngomong "harga emas satu gram 360, ini beratnya 0.76 jadi harga segini , ditambah ongkos bikin, bla bla bla.. jadi malah mesti ibu bayarnya 340 sekian, itu sudah kita kurangi jadi 330., udah untung ibu " "untung dari hongkong, yang ada saya rugi, harusnya saya bayar gak sampai 300rb", saya minta uang kekurangannya" "gak bisa bu, harganya memang sudah segitu," "sini saya hitung" (saya ambil kalkulatornya). 0.76*360.000 aja 273.600, masa saya bayar ongkos bikin 56ribu lebih, apalagi tadi saya sudah tawar harga emasnya. " "ya ongkos bikinnya 50rb bu" "bayar ongkos bikin 50rb aja masih kemahalan, trus 6 ribunya ?" "oo.. itu untuk bayar tempatnya bu" Saya yang dari tadi masih kalem ( masih kan yaaa...), jadi emosi dianggap bego. Langsung saya bentak si Uda berumur kira2 sama dengan kakak saya. " Hei kamu orang islam kan ?, kamu orang padang kan ? Sama, saya juga orang padang (ngaku-ngakunya mulai). Lihat tuh toko cina di depan, rame yang beli kan, karena apa ? mereka jualan jujur, gak nipu-nipu kaya gini, udah berapa lama kamu jualan nipu gini ? gak berkah kamu jualan kayak gini, kalau kamu bener-bener orang islam tanggung jawab kamu nanti di akherat " Dua pedagang itu saya lihat mukanya berubah dan mulai gak suka melihat saya, dan berkata. "Kalau ibu gak mau, jual lagi aja ini " "Ok jual lagi, tapi saya mau seharga yang sama saya beli tadi" "Mana bisa jual emas harga gak turun " ( gila ni orang) "Ya saya mau begitu, belum satu jam saya beli di sini, kalau gak bisa dijual lagi seharga segitu, ini saya batal beli emas di sini, mana uang saya 330rb, kalau gak dikasih saya lapor ke pos polisi depan pasar itu" Si pedangang akhirnya ngalah dengan muka sebal, dan masih saja nyerocos gak enak "berapa tadi ibu kasih uang ke sini ?" "330" "ini saya kasih 350, ibu harus kasih saya kembali 20rb" "gue gak bego" "ibu ini bukan orang padang ngaku-ngaku orang padang" "ya kamu cek aja sana ke Solok, Muara labuah, tanya mana rumahnya Bagindo Aziz Ramli, semua orang pasti kenal, itu bapak saya , kamu malu-maluin orang padang aja !! " ( Note : Info dari teman yang orang minang asli, ternyata orang Solok gak pernah bilang orang Padang, tapi orang Minang, pantesan si Uda tau kalau saya bohong :-) ) Saya sebetulnya antara takut dan gambling stelah nerima uang kembali itu, takut si penjual marah dan mengikuti saya yang sendirian ke pasar. Takut karena ibunya teman saya pernah di hipnotis di pasar ini, gambling karena belum tentu di toko emas lainnya ada lagi cincin bayi inisial K. Tapi nasib saya hari ini masih baik, cuma cukup masu ke satu toko ( orang padang juga), saya sudah dapat cincin huruf K, tinggal satu-satunya cincin berinisial. Sama-sama emas 75%, berat 0.81g, diharga pergramnya 330 ribu ( gila jauh bener dari harga toko tadi), ongkos buat 20rb, dan sisanya bayar kemasan beludru, total saya bayar 315.000. Ketika saya ceritakan kisah di toko emas sebelumnya, si uda yang ini sudah bisa menebak, toko yang mana dan klop, ya yang itu !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H