Mohon tunggu...
Tripermana Dewi
Tripermana Dewi Mohon Tunggu... -

Hidupku di kelilingi 3 kurcaci yang membuat hari-hariku jadi penuh warna..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi dan Hening

26 Mei 2011   22:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi dan hening adalah dua hal yang berbeda Tapi seringkali mereka bersepakat menggiring ku ke sudut  perenungan.. beriring menemaniku menyusuri perjalanan melintas berbagai peristiwa dan kenangan dimana kerinduan kerap meyisipkan dirinya dalam helaan nafas yg panjang.. Pagi dan hening memang bukan hal yg sama Pagi hanya menampilkan dirinya sesaat, sebelum masuk dalam dekapan siang namun dia selalu bersetia untuk hadir setiap hari sekalipun aku tak hendak mengingatnya.. sekalipun aku tak hendak membutuhkannya.. Sedangkan hening, ia tak  pernah menjadi sandera waktu hadirnya pun tak bisa aku pastikan terkadang di siang hari di tengah suasana riuh dia mendatangiku dan menyandera jiwaku membawaku ke situasi senyap di tengah keramaian.. Kadang di tengah malam buta, di saat bulan tengah bermain dengan bayang-bayangnya dan bintang-bintang coba sembunyikan berbagai rahasia di kerling sinarnya Tapi hari ini.. Pagi dan hening bertemu dalam kehendak yang sama mengikat hati & jiwaku dalam sebuah pengembaraan kata-kata yang sunyi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun