Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Modus baru Minta Sumbangan lewat Buku Diskon

21 November 2014   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi enak-enak nangkring Jumat sore sambil menyeruput minuman froster, eh saya didatangi seseorang mengaku mahasiswa FKG Universitas Moestopo Jakarta.

Tanpa malu-malu si mahasiswa meminta duduk di kursi sebelah saya, busyet deh, saya nggak bisa nolak, dan mesti pindahin onderdil saya yang lumayan rempong. Setelah berbasa basi sejenak, si mahasiswa mengeluarkan Buku Diskon, kira-kira ada 20 lembaran berbagai tawaran diskon dari restoran, urusan memutihkan gigi sampai main game.

Sambil dengerin omongan sang mahasiswa tentang upaya penyakit lupus, saya bolak balik buku diskon. Selintas saya baca, diskon 10% dengan syarat transaksi minimal Rp 200.000. Atau diskon gratis 1x main games untuk main games sebelumnya yang bayar.  Yang urusan mutihkan gigi, lumayan sebenarnya, diskon 10% tapi transaksi Rp 500.000. Hah, nggak menarik, cuma diskon Rp 50 ribu, dan kebetulan lokasinya di Bekasi, males deh ke sana.

Setelah melihat saya membolak-balik Buku Diskon, ujung-ujungnya si mahasiswa meminta saya menyumbang Rp 100.000.

Modus Baru Minta Sumbangan ?

Sebetulnya cukup kreatif ya meminta sumbangan dengan cara mengerahkan mahasiswa (kalo bener yaa) yang bisa "jualan"  Buku Diskon.  Masalahnya saya udah banyak koleksi Buku Diskon yang model begini. Mulai dari donasi untuk rehabilitasi narkoba, sumbangan panti asuhan, sampai yang terbaru nih, sumbangan untuk penyakit lupus. Jadi saya tolak aja karena nyatanya Buku Diskon kali ini kurang  bermanfaat buat saya.

Lagipula saya jadi kepo, apa iya para penyandang lupus yang bakal menikmati sumbangan itu semua? Karena hati nurani saya nggak tergerak maka saya putuskan tidak.

Ketika saya bilang, sorry kali ini nggak bisa partisipasi menyumbang, si mahasiswa ini berubah mukanya dan mendesak, cuma Rp 100.000 aja kok ...

Hmmm, apa begini modus baru minta sumbangan?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun