Asli loh, empat jam di Hari Minggu malam ini saya menikmati kegembiraan menjadi undangan Kompasiana untuk acara Rosi di Kompas TV. Â
- Kegembiraan pertama adalah reuni hangat dengan beberapa Kompasianer yang sudah lama tak bertemu.
- Kegembiraan kedua menikmati makan malam yang lezat dan hangat, saat di luar hujan deras menerpa Djakarta Theater
- Kegembiraan ketiga, dan the best is menjadi bagian lagnsung acara Ahok dan Djarot diwawancara Rosiana Silalahi.
Acara awalnya adalah Debat antara Paslon 2 dan Paslon 3. Oleh karena itu, hampir setiap undangan datang untuk siap mendengar debat yang panas. Satu jam sebelum masuk studio, sambil menyantap lontong Medan, saya bersama Kompasianer lainnya, terutama Rahab Ganendra mencoba menganalisis apa yang bakal jadi materi debat.
Namun, ketika masuk studio Djakarta Theater di Jl Thamrin, Â sekitar pukul 18.30, para undangan dibriefing Timothy Marbun, penyiar Kompas TV. Bahwa undangan dilarang ini itu, dilarang memakai atribut pendukung paslon, dilarang tepuk tangan tanpa aturan, dilarang mengeluarkan suara-suara.Â
Namun sesaat kemudian, ketika Timothy mengumumkan bahwa Paslon 3 tidak hadir, sekitar 300an undangan serentak ber uuuuuuuuuuuh.Â
Beberapa undangan ternyata sangat berharap Paslon 3 terutama Anies berani hadir di "kandang macan" Kompas TV. Â
Beberapa first voters yakni siswa SMA dan mahasiswa mengaku malah berpikir bersikap open-mind terhadap Anies, jika pada hari ini bisa memberikan keyakinan pada mereka.  "Hmmm, kalau sudah begini, say goodbye pada Anies-Sandy. Apapun alasan tim kampanye, kami mah sederhana saja berpikir, kalau sudah janji hadir, ya penuhi. Apalagi, denger-denger acara Rosi sampai beberapa kali ditunda karena menyesuaikan waktunya Paslon 3 terutama jadwal Anies."
Sudah Ditunda Berhari-hari demi Anies
Tentang acara Rosi yang ditunda beberapa kali demi Anies, bukan katanya katanya. Karena badge undangan saya  tercetak tanggal 29 Maret 2017. Dan badge undangan tetangga kursi saya, tercetak 30 Maret 2017. Dan ternyata acara berlangsung 2 April 2017.  Jadi bukan omong kosong kalau sudah segitunya Kompas TV bersabar menunggu Anies Baswedan.
Terlepas tidak hadirnya Paslon 3, padahal kabarnya sudah "diijinkan penuh" Prabowo Subianto, buat saya tidak masalah. Justru karena Paslon 3 tidak hadir, maka undangan yang hadir di Rosi mendapat "durian runtuh" menikmati secara langsung Ahok-Djarot dan juga Vero-Happy. Bebas tepuk tangan, bebas tertawa, bebas bergembira ria, nggak tegang-tegang deh.
Setelah dua jam asli wawancara Rosi, tepat pk 21 acara bubar di Kompas TV. Tapi, tidak di tempat acara, di Djakarta Theater. Â Bisa saya katakan, semua undangan tidak ada yang langsung pulang. Mereka semua menyerbu ke panggung dan bersaing berebut foto dengan Bintan Acara, Ahok, Djarot, Vero, dan Happy. Asli sampai pukul 22 ruangan masih penuh sesak untuk berfoto ria. Dan saat itu, dengan mata kepala sendiri, Pak Ahok dan Pak Djarot, Â Bu Vero dan Bu Happy, siap melayani foto tanpa ada kesan terpaksa sedikitpun.
Ini bukt fotoi, selesai acara pukul 22an undangan masih penuh di Djakarta Theater. Â