Doa ibunda Christiano Ronaldo, ketika melihat anaknya  berteriak kesakitan pagi ini, menyentak ribuan followernya, termasuk saya.
"Saya tak bisa melihat anak saya seperti itu. Pertandingan ini soal menendang sepak bola, bukan menyakiti lawan," tulis wanita yang melahirkan Ronaldo 31 tahun lalu, Â di akun Twitter pribadi.Â
Ibunda CR7Â Maria Dolores Aveiro dan lima anggota keluarga CR7 ternyata turut menyaksikan pertandingan langsung dari tribun penonton Stade de France
Sebagai ibu, pasti Dolores ikut merasakan kesedihan anak kesayangannya  cedera   parah sampai  harus keluar lapangan di menit ke-25 karena dijahati pemain Perancis.  Sedihnya ibu, yang tahu persis betapa anaknya berjuang untuk tampil di laga final, harus terpapah  saat pertandingan baru berlangsung 9 menit. Gimana nggak kesel, CR7 yang kabarnya sudah mempersiapkan diri mati-matian untuk membela negaranya di pertandingan final, harus puas menjadi penonton saja  karena ditendang pemain Perancis Dimitri Payet dengan sengaja,
Saya percaya, sekalipun Dolores tidak mengerti teknik sepakbola, Â tidak mengerti strategi lapangan, bahkan tidak pernah menendang bola, tetapi cuitan Ibunda CR7 menjadi salah satu alasan "Dewi Fortuna" menghampiri Tim Portugal. Â
Buat para komentator sepakbola yang merasa paling tahu teknik, strategi, rekam jejak sehingga mampu memprediksi hasil akhir pertandingan bola, belajarlah dari kejadian nyata hari ini. Â Ketika di babak ke-24, si mesin gol Portugal harus keluar lapangan, bukan berarti Portugal mati langkah. Â Sekalipun diam-diam kepergian Ronaldo dari lapangan hijau membuat tim Perancis tersenyum lebar dan membayangkan kemenangan sudah di depan mata, ternyata itu cuma fatamorganaÂ
Cuitan Ibunda dan tangisan CR7 sekali lagi membuktikan, Apa yang tidak pernah dilihat mata, yang tak pernah didengar telinga, yang tak pernah timbul di dalam hati, semua disediakan bagi (orang) yang mengasihi (bersandar) pada Tuhan.Â
Selama ini jujur saja, seberapa gelintir sih yang menjagokan Portugal.  Portugal tidak pernah dilihat, didengar, diniati sebagai Jawara Sepakbola Eropa. Impian sejak tahun 2004, rakyat Negara kecil di Eropa itu cuma jadi impian, bahkan sebelum usai pertandingan final hari ini. Namun Tuhan membuktikan, kasih karunia bagi orang yang dikasihinya. Sekalipun, CR7 disakiti, dicurangi berkali-kali,  termasuk oleh para pemain Perancis, tetapi ia tidak membalas. Ibundanya pun tidak membalas, tidak ikut-ikutan mencibir si Dimitri Payet, eksekutor lutut Ronaldo.Â
Blessing in Disquise
Justru karena berada di luar kotak pertandingan, sang kapten Portugal  CR7 bisa bebas membagikan luapan semangat kepada teman-temannya untuk focus menghadapi pemain Perancis, yang secara body dan teknik permainan, katanya lebih unggul.Â
Justru karena CR7 tidak bermain, maka Tim Perancis lengah sejenak dan membiarkan pemain pengganti Eder yang baru masuk di menit ke-89 menyarangkan gol ke gawang  Perancis di menit ke 109.Â
Ronaldo mengaku sangat bahagia bisa membantu Portugal meraih gelar pertama di ajang Piala Eropa. Sebelumnya, CR7 pernah memiliki kesempatan yang sama pada 2004, tetapi negaranya harus takluk di partai puncak oleh Yunani.Â