DPRD  DKI Jakarta licik mencari-cari kesalahan Gubernur Ahok. Komentar  Gubernur Ahok diplintir oknm DPRD DKI Jakarta (M. Taufik,  H. Lulung, Prasetyo. Ferrial)  dan Pegawai Pemda DKI Jakarta (sylvia murni, yang konon sahabatnya si mantan gubernur DKI  Foke)
DPRD DKI Jakarta dengan licik menggiring opini agar rakyat memberi penilaian negatif dengan cara bicara Gubernur Ahok.  Lelaki tangguh yang bergaya  bicara blak -blak-an, dan tidak sungkan melontarkan berbagai umpatan,  dan komentarnya sering  diplintir dan dijadikan masalah besar, dengan tujuan supaya masalah yang paling penting, yakni korupsi oknum DPRD jadi terbungkus rapi.
Apalagi rapat terakhir antara Pemda DKI Jakarta vs DPRD DKI Jakarta, beberapa hari lalu, Â berakhir tanpa keputusan yang menguntungkan rakyat Jakarta. Rakyat Jakarta harus puas dengan anggaran Tahun 2014 yang lebih kecil, padahal di Tahun 2015 anak bayi juga tahu kalau semua barang naik harganya.
Konon satu penyebab mengapa akhirnya APBD 2014 harus digunakan di tahun 2015 karena  ulah Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Prasetyo, yang selama ini dikenal sebagai ketua rapat, malah ngacir tak bertanggungjawab. Justru  karena kurang kuorum tanda tangan dari anggota DPRD DKI Jakarta maka APBD 2015 tidak bisa digunakan di tahun 2015.
Lewat berbagai rapat dan pertunjukkan, rakyat Jakarta makin sadar kalau Anggota DPRD DKI Jakarta tidak perduli pada kepentingan rakyat.  Yang perduli pada uang rakyat cuma Ahok dan beberapa pegawai Pemda DKI Jakarta yang punya hati nurani dan kepribadian agamis.  (Bukan pajang title Haji seperti si Lulung, yang ternyata kaya raya dari  bisnis  "hitam"  tukang palak parkiran,  atau  bukan pajang nama Muhammad seperrti si M Taufik dari Gerindra yang ternyata baru keluar penjara karena korupsi sewaktu jadi ketua KPUD DKI Jakarta 2004 - 2008)
Ahok yang saya kenal
Peristiwanya sepele banget.
Saat Kompasiana Nangkring Bareng di Grand Indonesia Jakarta tahun 2013, ratusan Kompasianer membludak menikmati diskusi hangat dengan Ahok yang saat itu Wakil Gubernur DKI Jakarta. Gaya bahasa Ahok memang seru dan menurut saya kocak. Dengan enteng dia sempat bilang akan pecat aparat Pemda yang diinfo oleh seorang Kompasiana sering meminta uang dari masyarakat.
Ahok juga dengan ceplas ceplos mengatakan, kalau ada pegawai Pemda yang pernah salah dan bikin macam-macam, tetapi sekarang sudah takut dan kapok sehingga bekerja benar, tolong masyarakat maafkan. Tapi kalau masih berpungli, silakan lapor ke sms Ahok sekarang.
Diskusi dengan Ahok sangat menyenangkan dan hangat, sehingga waktu tidak terasa. Untuk mengobati kekecewaan Kompasianer yang pertanyaannya tidak sempat langsung ditanggapi Ahok, panitia memberikan kesempatan foto bareng dengan Ahok.
Busyeeet deh sampai  berlari-lari, ratusan Kompasianer langsung berebut menuju pinggiran bawah panggung, nggak ada yang mau kelewatan  dari acara foto bareng dengan Ahok, Pahlawan Jakarta itu.