Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ahok Ngamuk di Kantor KIR dan Dukun Prabowo di KPU

26 Juli 2014   13:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:08 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah selesai Pemilihan Presiden 2014 - 2019.  Dari segi konstitusi, Komisi Pemilihan Umum sebagai wasit sudah menetapkan Jokowi sebagai pemimpin Indonesia 5 tahun ke depan. Walaupun Prabowo sebagai pihak yang kalah masih diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg-nya, tetapi mayoritas bangsa ini telah menerima bahwa Jokowi akan memimpin 300 juta rakyat Indonesia menjemput impian, Indonesia yang hebat.

Apa sih yang dimaksud Indonesia hebat, apa bedanya dengan Indonesia yang kemarin-kemarin?

Secara sederhana Indonesia hebat buat saya  adalah Indonesia yang mampu berdiri atas kaki sendiri, Indonesia yang mandiri. Rasanya itu cuma angan-angan, karena terlalu lama kita menyia-nyiakan waktu dan potensi alam Indonesia. Terlalu lama negara ini salah urus, karena pejabat sibuk memperkaya diri sendiri dan aji mumpung. Terlalu lama negara ini dipimpin para penipu yang ternyata tidak sungguh-sungguh melayani rakyat, melainkan melayani dirinya sendiri dan kelompoknya.

Bagaimana Indonesia bisa mandiri, di tengah himpitan utang yang menggunung. Itu adalah PR besar kabinet Jokowi, dan saya percaya selalu ada anak anak bangsa Indonesia yang hebat, jujur, dan bebas KKN. Anak bangsa yang cinta Indonesia dengan segenap jiwa dan raganya. Kepada mereka, saya titipkan persoalan ekonomi yang membelit kita semua, yang akhirnya menjadikan Indonesia terkapar.

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/07/22/presiden-baru-dan-utang-indonesia-yang-gali-lobang-tutup-lobang-665565.html

Lalu bagaimana kita masing-masing, kita sendiri,  Anda sendiri, dan saya sendiri, sebagai anak bangsa dapat berperan menjadi bagian dari barisan kelompok JADI BERKAT (bukan kutuk) Indonesia?

Sebenarnya tidak usah pusing apalagi muluk-muluk ingin membangun Indonesia yang sejahtera, damai, adil dan makmur. Kita mulai saja sungguh-sungguh untuk bebas dari korupsi (korupsi uang, korupsi waktu, korupsi informasi, korupsi mental) dan bebaskan diri dari kolusi dan nepotisme.

Jadi siapapun kita, birokrat atau pengusaha, ibu rumah tangga atau pelajar, kita bisa mulai praktekkan bahwa kita PELAKU anti KKN yang sejati dari hal-hal sehari.  Jadi kita  bukan cuma pengamat, pemerhati, apalagi tim penilai orang lain.

Bangsa Indonesia sakit?

Bahwa banyak yang bilang bangsa ini sudah sakit. Bahwa suap menyuap, sogok menyogok sudah lumrah bahkan jadi bagian hidup sehari-hari.  Bahwa yang menyuap dan yang disuap sama-sama happy, jadi tidak  perlu ada yang ngamuk-ngamuk.

Ahok Ngamuk di Kantor KIR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun