Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mewujudkan Mimpi Kuliah dengan Beasiswa, Mesti Disiapkan Begitu Tamat SMP

12 Maret 2021   17:31 Diperbarui: 12 Maret 2021   17:35 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary saya hari ini ini, setelah sudah suntik vaksin 1 dan 2 adalah membagikan info kepada orangtua yang saat ini anaknya segera lulus SMP 2021.

Jangan terlena, persiapkan pendidikan anak kita untuk kuliah sejak tamat SMP. 

Bahwa secara rata rata,   kualitas pendidikan Indonesia mengecewakan (baca : bobrok)  dari yang kita (saya) pikirkan.  Pendidikan yang saya maksud adalah Pendidikan Dasar.  Apalagi dengan pandemi, yang membuat anak dan guru sekolah banyak yang kehilangan motivasi belajar dan orangtua kewalahan mendidik anaknya yang SD, SMP, dan SMA di rumah. 

Bagaimana dengan  perguruan tinggi?  Sudah bukan rahasia,  kalau hampir semua orangtua (yang mampu dan perduli) sebutlah tahun 1980an berupaya mengirimkan anaknya berkuliah di luar negeri.  Apakah karena pendidikan tinggi Indonesia jelek?   Yang jelas nilai tawar lulusan luar negeri masih lebih tinggi sampai saat ini, dan pastinya sampai di masa depan.

Saya mencoba menjawab diplomatis saja dengan bukti begitu tingginya  animo orang Indonesia berkuliah ke luar negeri.   Di jaman saya kuliah tahun 1980an, bangga sekali kalau dapat beasiswa BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang digawangi BJ Habibie dkk yang mayoritas alumni Jerman.  Yap, dengan beasiswa BPPT Indonesia mengirim ribuan lulusan SMA terbaik Indonesia belajar ke Jerman.  

Dan di tahun ini, bahkan sejak tahun 2011, para pencari beasiswa tahu tersedia Beasiswa LPDP Lembaga Pengelola Dana Pendidikan RI. LPDP sudah mendanai ribuan tamatan SMA Indonesia berkuliah ke luar negeri.  Jadi  siapa yang tidak mau kuliah ke luar negeri?

Tantangan Sebagai Orangtua Kids Jaman Now

Waktu berlalu, dan sekarang giliran saya mengantarkan kedua anak remaja saya.

Berbeda dengan orangtua biasa yang menyekolahkan atau tepatnya menitipkan anak ke sekolah biasa, sekolah formal. Saya memilih  jalur homeschooling komunitas untuk kedua anak saya sejak setara SD sampai SMA, setelah melihat kenyataan kualitas pendidikan SD anak pertama saya tahun 1995. 

Sekalipun dia sempat bersekolah di swasta Katholik yang terbaik di area rumah, tetapi banyak faktor yang membuat saya memilih mengeluarkan anak saya dari sekolah formal dan memilih mendidik sendiri dengan konsep homeschooling tunggal (saya mengajar sendiri).  Sejalan dengan waktu, homeschooling tunggal saya berkembang menjadi homeschooling komunitas (siswa diajar para mentor). Dan  mulai menerima beberapa siswa untuk belajar bersama-sama anak saya. 

Walaupun awalnya banyak hinaan yang saya terima termasuk dari keluarga karena dianggap nyeleneh "tidak menyekolahkan anak', tetapi saya tahu persis yang terbaik untuk kedua anak saya. Kalau kita menempuh jalur atau jalan yang biasa-biasa saja, ya hasilnya biasa saja. Hanya orang gila yang mengerjakan atau menempuh jalan biasa, tetapi berharap hasil luar biasa.  Jadi dengan terobosan dan out of the box, kita bisa mendapatkan hasil yang lebih dari biasa-biasa saja. 

Rahasia Mempersiapkan Pendidikan Anak 

Tahun 2020 kedua anak tercinta saya mulai membuktikan pilihan pendidikan homeschooling tepat dan cocok bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun