Surat terbuka untuk Peradi
Surat terbuka untuk Ketua Peradi Dr Otto Hasibuan saya tulis dalam konteks urusan Pengangkatan Sumpah  Advokad PERADI, mulai Selasa 26/1 sampai 5/2 2021.Â
Berdasarkan info, Organisasi Advokad PERADI mengatur prosesi bertempat di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Dalam satu hari, bisa satu atau dua bagian kelompok berdasarkan agama para advokad,  pagi dan siang. Diatur supaya 500-an advokad yang akan Angkat Sumpah  diatur sehingga dalam  satu upacara Pengangkatan Sumpah hanya diikuti 30 - 40 advokad saja.
Dalam Surat Edaran PERADI di atas, Â disebutkan kewajiban bagi setiap advokad yang akan diangkat sumpahnya. Â
Karena PERADI sangat perduli dengan protokol kesehatan, sehingga  500-an advokad --yang sudah bayar Rp 4 juta perorang untuk biaya Pengangkatan Sumpah-- ada lagi tambah beban biaya untuk hal-hal berikut :
- Toga Advokad
- Berkemeja putih bawahan hitam
- Bawa sarung tangan
- Bawa masker
- Bawa sanitizer
- Surat Negatif Tes Rapid/AntigenÂ
Okelah biaya tersebut  saya pikir masih masuk akal karena sejak pandemi ini, relatif kita sudah punya.  Toga Advokad bisa beli atau pinjam. Namun ada satu kewajiban lagi yakni untuk biaya  Rapid Tes / Antigen yang biayanya sekarang sekitar Rp 250 ribu - Rp 1 juta tergantung lokasi.
Apakah Bisa dengan Pengecekan Suhu Tubuh saja?
Sementara situasi dan kondisi ruangan aula Pengadilan Tinggi Jakarta, tempat pengangkatan sumpah, bukan seperti di pesawat yang tertutup. Malah ada yang menyatakan, Â Aula Pengadilan Tinggi suasana-nya mirip mall. Â
Dan kalau mau lebih teliti, sebelum masa Covid-19, aula itu bisa menampung  ratusan orang sekaligus. Bahkan saya nemu di google, foto dokumentasi per 26 Juni 2019, pengangkatan Sumpah di lokasi yang sama, Aula Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memang banyak banget (lihat foto).Â
Prosesi Pengangkat Sumpah --berdasarkan pengalaman senior saya--  juga tidak memerlukan interaksi antaradvokad. Tidak perlu salam-salaman, apalagi  tidak berpegangan tangan. Dan tidak ada yang mau cipika cipiki meskipun suami istri kalau di tempat umum toh?
Sekarang mari kita berpikir kritis. Acara Pengangkatan Sumpah PERADI besok itu, sudah diatur sedemikian rupa, sekitar satu kloter cuma ada 30-an advokad.  Jadi situasi ruangannya tidak berdesak-desakkan,  lega  seperti mall saja.Â