Dari alam kota Ubud Bali  yang rimbun dengan tanaman dan subak sawah, interior tempat yang indah dengan hiasan kain Bali bermotif yoga, berbagai kreasi bambu yang artistik, serta udara yang fresh -bebas asap- dan senyum merekah dimana mana, ribuan peserta Bali Spirit Festival menikmati "sorga".
"Sorga" yang bisa dinikmati secara visual dan fisik itu tidak heran menjadi oase yang dikejar ribuan peserta BSF yang kabarnya terbang dari lebih 50 negara.
Ketika mengikuti kelas yoga Gwyn Williams dalam dua hari, yang mengharuskan peserta beryoga berpasangan, berganti ganti partner, saya berpartner dengan wanita dari RRC, Australia, Perancis, dan lelaki dari Alaska, dan Amerika Serikat.
Seakan sudah kenal lama, yoga berpasangan ala Gwyn Williams terkenal sebagai yoga pengobatan. Bahwa sebagian bahkan seluruh tubuh kita yang sakit sebenarnya bisa sembuh jika kita membuka diri dan saling berbagi kepada orang lain. Dalam konteks yoga, berbagi gerak tubuh dengan partner kita.
Gerak tubuh yang saya pelajari dari yoga adalah mulai dengan mencintai dan berterima kasih pada seluruh anggota tubuh. Dari ujung rambut sampai telapak kaki, kita sentuh perlahan sambil ucapkan "terima kasih" katena sudah setia menjadi tempat jiwa dan batinku sampai detik ini.
Mungkin konsep itu sepele, karena sehari hari kita lebih sering mengeluhkan fisik kita. Hidung yang mancung ke dalam, pipi yang tembem, pinggang dan lengan yang bergelambir, perut penuh lemak, paha besar, betis ala pemain sepak bola, dan seterusnya.
Kita jarang berterima kasih dengan fisik kita sehingga tidak heran jika kita "bermusuhan" dengan tubuh kita sendiri,
Pertanyaannya, bagaimana kita mencapai harmonis dengan manusia lain, sementara kita dengan fisik tubuh tidak benar benar saling menyayangi.
Dari olah tubuh yang dibagikan Gwyn Wlliams selama 2 x 60 menit dalam 2 kelas yoga, ratusan peserta mendapat hal baru yang pasti bisa dipraktekkan dalam hari mendatang.
Bersahabat dan Bermain dengan tubuh
Bahwa "teman terdekat" kita adalah tubuh kita. Mari kita bersahabat, bermain, bersenang-senang dengan meng-olah-tubuh-kan setiap ada kesempatan.Â
Kita bisa menggerakkan jari kita seperti indahnya gerakan penari di tari piring dan tari tortor dari Sumatera.