Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendikbud, Hentikan "Lindungi" Guru PAUD Pendukung Radikalisme

21 Agustus 2018   21:29 Diperbarui: 21 Agustus 2018   22:01 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Muhadjir yang terhormat, apa kabar? Semoga Bapak Mendikbud saat ini sehat, secara jasmani dan  rohani.  Selamat merayakan Idul Adha.

Langsung saja surat ini saya buka ya.

Anda meminta polemik soal pawai anak PAUD berkostum "mengerikan" itu dihentikan.

Saya membaca di WAG Pengurus Pusat PGRI bahwa dalam pertemuan langsung di Probolinggo,  Anda tertawa tawa dan mengatakan tidak mungkin TK PAUD Kartika yang ada di lingkup Komando Distrik Militer Probolinggo, terpapar radikalisme.

Pertanyaan saya sebagai orangtua, sebagai pendidik, sebagai penggiat homeschooling, dan sebagai Ketua Asosiasi di PGRI adalah,  mengapa hal itu tidak mungkin?  

Seumur umur saya belajar sejarah perjuangan kemerdekaan NKRI, belum pernah tahu bahwa perempuan Indonesia di masa perjuangan berpakaian cadar hitam, jilbab hitam, berkalung senjata, persis ibu-ibu teroris pembawa bom bunuh diri. Saya juga belum tahu kalau kemerdekaan RI adalah hasil sumbangan negara Arab cq Raja Salman.

Jadi sebagai Mendikbud, Anda kelihatan tidak sanggup mengkritisi, mengapa pawai HUT NKRI dikaitkan langsung "ISIS" dan atributnya?

Apa Anda masih bisa tertawa-tawa  jika ada kepala sekolah dan guru-guru mendandani anak anak kecil berkostum ala teroris ISIS lengkap replika senjata laras panjang.

Buat saya itu sama sekali tidak wajar. Jujurlah pada diri sendiri untuk mengakui bahwa tetap ada nuansa radikalisme. Mengapa perempuan cilik cilik itu mesti berkalungkan senjata, meskipun cuma replika?

Tolong dijelaskan mengapa secara langsung Anda malah mendukung guru dan kepala sekolah yang "kebetulan"  (alam bawah sadarnya) mendukung atribut yang kental dengan persepsi terorisme radikalisme. Silakan berkilah kalau video itu dipotong sehingga kesannya demikian, padahal kalau utuh tidak begitu persepsinya.  Haha, stop mengatakan itu rekayasa, karena itu video asli dan valid. Jadi Apapun alasan guru dan Kepsek PAUD Kartika Probolinggo itu, dan terkesan mengada-ada.

              - Argumen bahwa atribut pawai digunakan, karena cuma itu yang dimiliki PAUD Kartika (di bawah Kodim) harusnya diinvestigasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun