Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ahok (Layak) Menceraikan Veronica?

8 Januari 2018   02:13 Diperbarui: 8 Januari 2018   02:24 14514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Ahok (Layak) Ceraikan Veronica?

Eh ternyata malah Pak Pendeta ini katakan begini : (yang putih, respon Pak Pendeta)

m5TqkFg.jpg
m5TqkFg.jpg
OMG, ternyata 100% benar adanya berita gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara oleh pengacara terkemuka, yang adalah adik kandung Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama.

Pertanyaannya, mengapa Ahok yang kelihatan anteng-anteng saja di dalam penjara, sampai hati menggugat cerai dan hak asuh anak?

lCfqEz0.jpg
lCfqEz0.jpg
Tersentak membaca respon Pak Pendeta, saya yang sudah ngantuk berat akhirnya buyar ngantuknya, karena merasa kaget, sedih, tak percaya, dan merasa kalah kenapa Pak Ahok harus ditimpa masalah baru lagi.

Tanpa mikir sudah jam berapa, saya menjapri manteman yang punya akses lebih dekat ke Pak Ahok.

Dan ada satu teman saya yang akhirnya berani buka suara, begini

Z4BxTLp.jpg
Z4BxTLp.jpg


Analisis Bolehkah Perceraian dalam Iman Kristen

Tentu saja, akhirnya sebagai pengikut Kristus, persoalan Gugat Cerai Ahok ini jadi guncangan juga. Harusnya jangan gugat gugat dulu, saling memaafkan, saling berkomunikasi yang lebih intens, dsb, dstnya.

Apalagi banyak hamba Tuhan yang tidak setuju dengan perceraian.

Mereka berpikir cerai dalam perkawinan adalah dosa besar yang tidak bisa diampuni lagi. Hanya maut kematian yang boleh menceraikan manusia.

Bahkan ada aliran Kristen yang berani ngomong, kalau ada yang nekad bercerai, maka kamu pasti masuk neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun