Sebelum cerita mengapa Presiden Jokowi menjadi "penyebab" puluhan finalis  Smart Hackathon kelaparan, ijinkan saya jelaskan tentang Smart Hackathon 2017, boleh ya.
Smart Hackathon 2017
Smart Hackathon adalah ajang kompetisi teknologi yang digagas Asosiasi Pendidik Homeschooling Indonesia APHI PGRI.Â
APHI yang baru dibentuk PGRI pada Oktober 2017 berupaya menggairahkan siswa homeschooling komunitas dan para pendidik --yang selama ini terkesan dibiarkan pemerintah.Â
Sedangkan Smart Hackathondigelar APHI PGRIuntuk membuat para pendidik semakin akrab dengan teknologi sehingga mampu menambah semangat belajar coding dan teknologi bagi siswanya yang masih  SMP, SMA, serta Homeschooling level SMP dan SMA tingkat nasional.
Yang membuat Smart Hackathon berbeda dari ajang hackathon yang biasa (= hacker marathon) adalah kriteria peserta.  Jika hackathon berisi programmer satu kampus atau programmer satu kantor, maka kali ini pesertanya adalah paduan dua siswa dan satu guru / pendidik. Â
Tema Smart Hackathon tahun 2017 adalah Website Sekolah Jaman Now. Setelah ikut Smart Hackathon, diharapkan peserta bisa memperbaiki website sekolah masing-masing. Jadi hasilnya bermanfaat bagi sekolah maupun orang yang mengakses website tersebut.
Smart Hackathon untuk siswa usia SMP dan SMA kali ini digelar selama 14 jam non-stop,  pukul 7 pagi sampai 21 malam. Acara berlangsung di Aula Kominfo Jl Medan Merdeka Barat 9 Jakarta Pusat. Acara Smart Hackathon berlangsung tenang dan tertib dengan dukungan Rudiantara, Menteri Kominfo,  dengan menyediakan konsumsi sederhana. Coding Smart School menjadi sponsor utamadengan hadiah beasiswa lebih dari Rp 105 juta bagi seluruh pemenang.  Tokopedia menjadi platinum sponsorshipdan  BPJS ketenagakerjaan menjadi gold sponsorship. Sementara PB PGRI, Asosiasi Guru TIK PGRI, Direktorat SMK Kemdikbud RI, Kantor Staf Presiden, dan Kementerian Kominfo menjadi community partner. Â
Hackathon Ngapain Aja?
Buat yang belum tahu,  sepanjang 14 jam ber-hackathon artinya setiap peserta bekerja terus untuk memperbaiki websitenya. Perbaikan mulai dari tata bahasa, penulisan yang tidak akurat, atau  dari segi materi coding, konten, tampilan, dan ide-ide bagus sehingga website tersebut menjadi lebih menarik dan tambah asyik diakses. Pokoke, bisa menjadi website sekolah jaman now untuk kids dan pendidik jaman now. hahaha. Â
Satu hal lagi yang berbeda, Smart Hackathon 2017 menghadirkan Dua Presentasi Pembuatan Website Jaman Now. Â