http://www.kompasiana.com/nikensatyawati/andre-christoga-hacker-termuda-di-hackathon-merdeka-adalah-seorang-kompasianer_55de52da8023bd4f15c24580Sejak tiga bulan ini, murid-murid MercySmart Homeschooling demam mainan Fidget Spinner. Buat  anda yang belum pernah dengar, fidget spinner atau jika diterjemah berarti alat pemindai kegelisahan adalah mainan sederhana seperti kipas angin super mini dengan panjang jari tengah.  Mainan impor itu  sedang digandrungi banyak orang, terutama anak-anak sekolahan SD dan SMP.Â
Anak saya, Andre 13 tahun, Â yang sebulan ini berupaya merayu saya untuk membelikan mainan yang berharga dari Rp 65 ribu sampai Rp 200 ribu di Jakarta sempat menceritakan kegunaan Fidget Spinner untuk anak-anak yang tidak bisa diam, alias kelebihan energi. Â Jujur, beberapa kali, sebagai ibu saya meledek Andre, sebagai anak yang kelebihan energi, tidak bisa diam kecuali tidur, haha. Sekarang ledekan saya menjadi senjata makan tuan, dan saya harus membelikan fidget spinner.Â
Sejak sebulan ini kami mulai melacak fidget spinner yang berkualitas bagus dan harga terbaik. Ternyata tidak mudah memperoleh fidget spinner di Jakarta, tepatnya area Jakarta Utara. Saya dan Andre sempat ke empat mall di seputaran Kelapa Gading dan ternyata kehabisan terus. Bahkan ada satu toko yang tricky dengan membuat peraturan, harus membeli fidget spinner yang Rp 200 ribu dulu untuk dapat membeli fidget spinner seharga Rp 65 ribu.Â
Berhubung Andre cukup kenal dengan internet dan e-commerce, maka ia mencari dan membeli fidget spinner di online shop. Â Dengan bangga Andre berkata, "fidget spinner yang dijual Rp 200 ribu di toko mainan itu, bisa aku beli di online seharga Rp 80 ribu termasuk ongkos kirim." Dan saya hanya bisa tersenyum, dari budget Rp 65 ribu membengkak Rp 80 ribu, Haha rapopo demi anakku gembira.
Dan memang saya perhatikan, Andre gembira dengan fidget spinnernya. Sambil mengerjakan modul  dengan tangan kanan, tangan kirinya memutar fidget spinner. Homeschooling MercySmart memang masih menggunakan modul tertulis di samping e-learning, belajar dengan menggunakan online learning internet.  Â
Bahkan setelah mengerjakan modul, Andre membuka laptop dan mulai membuat coding dan aplikasi komputer.  Saat Andre sibuk bercoding computer  sebagai  persiapan sekolah vokasi homeschoooling setara SMA yang fokus mencetak programmer,  Coding Smart School  Andre berhenti sejenak untuk memutar fidget spinnernya.  Ah, senyum anakku adalah kebahagianku.
Mencari literatur fidget spinner di internet belum banyak. Namun saya berpikir positif dan terbuka. Dari beberapa bahan yang saya baca selintas, Â fidget spinner dinilai sangat membantu anak-anak yang memiliki kecenderungan ADHD alias hyper-active bahkan autism mengurangi kegelisahannya.
Bahwa awalnya mainan atau perangkat kecil itu memang dirancang para ahli psikologi dari Israel untuk membantu siswa yang punya gangguan perhatian. Para ahli itu mengungkapkan bahwa  anak dan remaja berkebutuhan khusus  memerlukan sesuatu yang kecil yang bisa dipegang untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus perhatiannya. Dan fidget spinner ternyata membantu.Â
Bagi beberapa orang dengan ADHD jelas ada kebutuhan untuk stimulasi konstan. Selama ini, Â kita pernah melihat orang menekan-nekan pensil, memutar-mutar kertas, mencoret-coret kertas yang semuanya merupakan ekspresi dari kegelisahan, kata seorang pemilik lembaga pelayanan ADHD di Amerika. Jadi bagi mereka yang sedang gelisah, maka dibutuhkan cara atau alat membantu memusatkan perhatian pada hal yang ingin difokuskan.Â
Manfaat fidget spinner yang bisa "menenangkan" ternyata mulai diketahui anak-anak lain, yang dianggap anak normal. Â Ternyata anak-anak normal menyukai mainan sederhana itu juga. Â Karena itu, fidget spinner sekarang tidak cuma untuk mereka yang berkebutuhan khusus, tetapi untuk semua anak.Â
Dilarang di Beberapa Sekolah
Sebagaimana permainan yang pernah booming, pasti ada unsur kontroversial. Fidget Spinner dilarang di satu sekolah di Shepparton Australia. Kabarnya karena ada seorang anak yang sedang bermain fidget spinner nakal melukai temannya. Â Bahkan ada sekolah di Amerika dan Inggris yang mulai memperingatkan agar orangtua membatasi anaknya bermain fidget spnner.Â
Sebenarnya dari tulisan wartawan yang saya baca, Â yang terjadi adalah banyak orang terganggu dengan kegaduhan dari respon anak-anak yang sedang asyik memutar fidget spinnernya. Â Anak-anak yang sedang bereforia bisa meluapkan kegembiraan dan menimbulkan kegaduhan. Itu yang lebih sering menjadi keluhan, karena barang fidget spinner itu sepanjang digunakan dengan benar, Â tidak berbahaya.
Hanya saja saya masih menunggu sampai kapan Andre mencintai fidget spinnernya. Â Satu bulan, Dua bulan? Â Kita lihat saja nanti ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H