Dengan membeli kanvas kecil seharga Rp 30 ribu, tiga bocah dari MercySmart Homeschooling akhirnya ikutan workshop dan mencoba melukis dengan jari dan telapak tangan saja.  “Ayo jangan takut, jangan ragu-ragu, “ begitu saran Men Sagan melihat ketiga bocah ini kebingungan awalnya.
Gimana cara melukis perahu ya?  Tanya Andre Christoga yang memang jarang melukis karena ia lebih suka mengotak-atik dan menjadi programmer komputer.  “Ya tinggal dibikin saja garisnya melengkung, tuh seperti gambar perahu pak Men, “  timpal Christie Kirana, yang juga belum pernah melukis dengan cat minyak. Sementara Michelle  Hung yang memang doyan melukis manga, terlihat percaya diri.
Alhasil setelah 60 menit para peserta workshop menorehkan jari dengan berbagai warna pilihan, terlihat ada belasan kanvas kosong yang sudah berubah menjadi  lukisan menarik. Termasuk hasil tiga bocah MercySmart Homeschooling.
Ketiga MercySmart Homeschooler itu, Â yang awalnya tidak pede, setelah lukisanhya jadi, malah senang dan ingin melukis lagi. Karena melukis itu ternyata membawa nuansa baru bagi jiwa.
Begitulah cara kami, MercySmart Homeschooling belajar. Kami belajar dari siapa saja, dengan cara yang menyenangkan. Kali ini kami belajar melukis langsung dari maestro, Bapak Men Sagan, yang memberi inspirasi bahwa melukis itu tidak perlu ragu, tidak perlu takut menorehkan cat ke atas kanvas.
(Foto dan tulisan, kontribusi Michelle Hung)
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H