ICMI Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia yang belakangan ini dipelesetkan (maaf) menjadi Ikatan Cecunguk Muslim Indonesia, mungkin baru kena batunya. Setelah mengeluarkan seruan tutup Youtube dan Google, hanya sehari sesudahnya, laman ICMI di-hack alias diretas oleh hacker beridentitas anonymous-kota cantik.Â
Di laman ICMI dipasang berita dengan tulisan pemblokiran YouTube dan Google. Ada pesan peringatan di laman berita itu:
'cuman security testing ring an
Dear bapak/ibu 'cendikiawan' ICMI this is a friendly reminder. Improve your security first, baru ngomongin blocker google'
Dan sampai hari ini, 10 Juni 2016 laman www.icmi.or.id tidak bisa dibuka alias gulung tikar. Moga-moga cuma sementara yak.
Kabar terakhir, seruan Sekjen ICMI sendiri untuk pemblokiran YouTube dan Google ternyata dibantah Lembaga ICMI sendiri. Bahwa itu salah ketik, bahwa itu usulan pribadi Sekjen ICMI Jafar Hafsah yang menuduh Google dan Youtube berbahaya karena terkait konten pornografi.Â
Komentar Eksklusif MenkoinfoÂ
Kamis sore 9 Juni 2016 kami hadir (lagi) di ruang tamu Menkoinfo karena undangan Menkoinfo Rudiantara untuk Coding Smart School . Tim Coding Smart School diwakili oleh Imanzah Nurhidayat, Jevon Saputra, Rendra Toro, Christie Kirana, dan Andre Christoga (4 programmer lainnya berhalangan adalah: Google Experts Yohan Totting, Google Experts Ibnu Sina Wardy, PAW dari Jakarta Smart City, dan Hendrik dari Crakerz Jakarta).
Bahwa saat sahur di awal puasa, Pak Rudi dapat WA yang isinya meminta Google dan Youtube ditutup. Dan begitu bertemu wartawan sepanjang hari itu, Pak Rudi mengaku diminta berkomentar. "Saya tidak bersedia memberi komentar sebelum jelas persoalannya. Saya harus tanya Ketua ICMI dulu." Setelah sempat menghubungi ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, "Saya tanya apa masalahnya sehingga Google dan Youtube harus ditutup?" Singkat cerita, Pak Jimly sendiri tidak setuju Google dan Youtube ditutup.
"Jujur saja ya, kalau permintaan ini diajukan 10 tahun lalu agar Indonesia memang bertekad dengan menutup Youtube dan Google masih mungkin. Misalnya Andre, (Pak Rudi menunjuk Andre yang baru 12 tahun) diminta membuat mesin pencari Indonesia. Jadi tidak usah pakai Google. Namun Itu cerita 10 tahun lalu, Nah kalau sekarang 2016, Google dan Youtube sudah begitu besar dan terus berinovasi, siapa yang bisa menyaingi?" tambah Pak Rudi sambil menunjukkan meme ICMI yang jelas-jelas mencantumkan alamat email-nya yang gmail (= google mail). Artinya ICMI sendiri membutuhkan Google sebagai elektronik mailnya.
Ke-5 Programmer Coding Smart School yang ditanya juga bingung dan akhirnya berkomentar, Sebenarnya Google dan Youtube sudah mengantisipasi konten porno sehingga tidak bisa otomatis muncul. Tapi kalau ada pengguna ngotot dan ngotot banget cari konten porno, mungkin saja bisa ketemu.. Tapi dimana konten porno itu berada, lebih baik nanya sama Pak Jafar ICMI deh. Dia mungkin sering cari konten porno. hehehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H