Selain itu, Ahok yang baru-baru ini diberi penghargaan sebagai Tokoh Antikorupsi menuntut semua jajaran Pemda DKI, terutama SKPD untuk cepat dan tepat melaporkan transparansi anggaran sehingga bisa diakses seluruh masyarakat.
Hal itu diperjelas oleh Kepala Diskominfo Pemda DKI Â I'i Karuni yang ikut berpidato kemarin, Â "Kami juga telah meluncurkan aplikasi resmi untuk kalangan internal Pemprov DKI, seperti Jakarta Smart City Apps dan Jakarta Smart City Portal."
Selanjutnya, Â Ahok yang berbicara tanpa teks itu menyatakan Pemda DKI membutuhkan aplikasi yang real time yang bisa memberikan info, misalnya :
- Berapa banyak lot parkir Pemda DKI yang terisi setiap hari; sehingga bisa dihitung berapa harusnya setoran parkir yang masuk ke kas pemda setiap harinya.
- Bagaimana pekerjaan truk sampah, Â sudah berapa truk sampah yang jalan dan di mana posisinya saat ini.
- Di mana saat ini mobil derek beroperasi untuk membereskan parkir liar.
- Berapa lama dan selang berapa menit Bis TransJakarta melayani antar halte,
- Berapa banyak pasien di Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemda DKI Jakarta yang dilayani hari ini dan butuh berapa lama untuk dapat pengobatan, apakah masih antrian bertumpuk? Â
- dll
Semua data harus dibisa dipantau. Jadi kalau ada masalah, gampang dilacak dan ketahuan apakah Aparat Pemda DKI Jakarta sudah bekerja baik atau masih perlu dievaluasi.Â
Di balik Jakarta Smart City
Untuk tahu tentang Jakarta Smart City, orang yang paling tepat ditanya adalah Setiaji, Sang Kepala Unit UPT Jakarta Smart City. Setiaji yang sudah 15 tahun mengabdi di Pemda DKI, menerangkan, sejak setahun lalu, pemerintah kota Jakarta meluncurkan sebuah program untuk menerapkan solusi teknologi agar masyarakat bisa lebih berpartisipasi, meningkatkan layanan masyarakat, dan transparansi serta tanggung jawab yang lebih baik dalam hal administrasi lokal.
Silakan mengklik smartcity.jakarta.go.id dan akan tampil informasi yang divisualisasikan pada sebuah peta mengenai kondisi kemacetan, cuaca, pemberitahuan bahaya, dan notifikasi lainnya tentang kondisi kota Jakarta. Menggunakan API dari Google Maps, aplikasi ini menarik data dari berbagai sumber termasuk sumber daya pihak ketiga dan pemerintahan. Aplikasi web ini sudah mempunyai integrasi API dengan aplikasi pelaporan lalu lintas Waze dan Twitter.Â
Jakarta Smart City sekarang sedang bekerjasama dengan beberapa developer lokal, termasuk mulai penjajakan dengan Tim MercySmart Homeschooling yang membuat aplikasi CEPAT SEMBUH yang memberi kemudahan warga Jakarta untuk mengakses segala informasi kesehatan dari Puskesmas sampai Rumah Sakit Umum Daerah di DKI Jakarta. Bahwa aplikasi CEPAT SEMBUH akan menjadi aplikasi smartphone bagi 155 juta anggota BPJS di seluruh Indonesia untuk mendapatkan hak berobat dan berbagai fasilitas dengan lebih mudah, lebih cepat, dan tinggal klik. Â
Lebih jauh lagi, Setiaji menyatakan, saat ini Pemda DKI Jakarta punya PR besar yakni  mempersiapkan SEA Games 2018. Diharapkan secepatnya Jakarta sudah punya aplikasi yang dapat menunjang kenyamanan dan keamanan para suporter lokal dan negara peserta SEA GAMES, termasuk kemudahan mengakses moda transportasi keliling tempat-tempat pertandingan di seluruh Jabodetabek.
Jakarta yang makin dicintai
Kembali ke acara setahun Jakarta Smart City, 15 Desember kemarin, hadir para sponsor Indosat Ooredoo, Hewlett Packard Enterprise, NetApp, dan Cisco.  (Walaupun dengan tegas, berulang kali Gubernur Ahok meminta, "Beauty Contest" bagi semua perusahaan yang ingin berpartner dengan Jakarta Smart City, sehingga tidak terbatas pada perusahaan yang sudah menjadi sponsor saja)
Sementara dari pihak developer, hadir perwakilan dari berbagai komunitas developer lokal, seperti Qlue, Ruangguru.com, qraved.com, ijakarta, jexplore, apaja.com, sisdukcapil, kwikku.com, Blogid.me, Sistask, zohib.com, Ragunan Zoo, Parkirmu, dan Gandeng Tangan. Â
Gubernur Ahok dan Kepala Unit UPT Jakarta Smart City menyatakan membuka tangan bagi semua developer lokal yang ingin berpartisipasi dalam Jakarta Smart City. Untuk itulah disediakan co-working space di lantai 3 Gedung F Pemda DKI Jakarta. Rencananya akan launching 28 Desember 2015 mendatang.Â