Di bidang manajemen, saya pilih Sujanarko. Orang dalam KPK ini layak dapat kesempatan lebih menata manajemen internal KPK supaya lebih ramping, lebih gesit, dan lebih tajam terutama dalam konteks OTT.Â
Dan di bidang pencegahan, saya menjagokan Saut Situmorang. Pengalaman menjadi anggota BIN membuat Saut lebih terasah di lapangan untuk mencegah atau paling tidak membuat pejabat mikir seribu kali untuk berani berkorupsi ria, baik sendirian maupun korupsi berjamaah. Dengan keterampilan intelijen, lebih banyak pilihan dalam mengintai pos-pos basah yang selama ini jadi bancakan para koruptor. Jadi pencegahan menjadi pilihan cerdas bagi para pejabat yang biasanya ngiler menggeroti pos itu.
Walaupun demikian, saya sampaikan rasa hormat untuk kedelapan nama final yang sudah dipilih Pansel KPK 2015. Siapapun yang dipilih oleh DPR moga-moga tidak ada urusan "sesajen" yang mungkin nantinya akan memberatkan langkah mereka untuk mengambil tindakan tegas, jika terbukti anggota DPR itu terlibat korupsi sekecil apapun.
(Sebuah Pengalaman Mencicipi Fit and Proper Tes DPR)
Dan semoga KPK berikutnya, giliran saya yang dipilih DPR (heheheh, ngarep boleh dong).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H