Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sehari yang Super di Jakarta Fair Kemayoran JFK 2014

8 Juli 2014   04:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1404652612153905154

[caption id="attachment_314293" align="aligncenter" width="300" caption="Begini suasana Nonton Bareng (tanpa diorganisasi) Debat Capres di Jakarta Fair 5 Juli 2014"][/caption]

JFK adalah oase sebulan berbelanja bertabur diskon dan menikmati kemeriahan dengan biaya “terjangkau”.

Sabtu 5 Juli 2014 saya akhirnya bisa sampai Jakarta Fair Kemayoran. Seingat saya sejak dulu Jakarta Fair di Monas sampai sekarang, saya pasti sambangi setiap tahun.  JFK bagi saya adalah oase berbelanja yang banyak hadiah, diskon, unik, dan penuh kejutan.

Nggak kebayang, di hiruk pikuk JFK, kita bisa facial gratis. Atau pengunjung perempuan bisa dipermak dan make up gratis. Di booth lain, ratusan pengunjung yang memanfaatkan berbagai alat kesehatan untuk memijat kepala sampai kaki, gratis.

Bagaimana dengan kelompok peminat politik? Di luar dugaan, JFK kita bisa menikmati tayangan televisi debat terakhir Capres dan Cawapres 2014.  Ratusan pengunjung Jakarta Fair rela berdiri mengerubungi booth Telkom Speedy yang memasang layar super lebar.  Nggak kebayang kalau di JFK terbentuk kerumunan peminat politik. Dan jangan salah, langsung terbentuk kubu Jokowi vs kubu Prabowo juga.

Pagelaran Musik Gratis juga

Sementara bagi pecinta musik Indonesia, Jakarta Fair setiap hari menyuguhkan hiburan. Malam itu tampil Glen Fredly.

Fenomena nonton musik di Jakarta Fair ternyata lebih dari yang saya pikirkan. Banyak pengunjung yang sengaja datang hanya datang untuk menikmati tampilan Glen Fredly atau musikus lainnya, lalu pulang. Sementara seperti saya, nonton musik di PRJ adalah bonus, karena tujuan utama adalah belanja dengan harga miring dan bonus segepok.

Belanja di Jakarta Fair Lebih Murah

Terus terang saya sendiri ke Jakarta Fair untuk beli barang elektronik, yang saya tahu harga lebih miring dibanding di Glodok atau Harco Jakarta. Mengapa bisa lebih miring? Menurut Marketing di booth  Samsung, Welly, karena langsung dari pabrik. Namun sebagai calon pembeli, kita juga harus jeli, mana yang memang harga promo dan mana yang sama atau lebih mahal dengan harga pasar.

Sepanjang Jakarta Fair 2014, Marketing Samsung tadi bercerita bahwa mereka berkali-kali menambah stok barang karena laku keras, sebutlah televisi LED 23 inci dan 32 inci setiap hari 25 unit habis (Jadi sepanjang Jakarta Fair 30 hari x 25 unit x 2 jenis televisi = 1500 televisi laku). Termasuk saya juga membeli televisi karena harganya lebih murah Rp 400 ribu dibanding harga pasar.

Sedang di booth handphone dari merek abal-abal sampai merek ternama, mengular orang antri membeli mulai dari handphone kelas Rp 100 ribu sampai Rp 8 jutaan. Jadi siapa bilang orang Indonesia krisis keuangan?

Demikian juga para penjual furniture, mereka mengaku target mereka terlampaui. Yanti, marketing furniture menyatakan,  mereka menjual dengan harga pabrik, jadi beruntung jika membeli di Jakarta Fair. Bahkan ia mencatat, kebanyakan yang datang adalah langganan tetap yang setiap tahun rutin membeli furniture di Jakarta Fair.

Sementara para penjual UKM di bidang fashion, yang menjual dagangan dari harga Rp 10.000 sampai jutaan rupiah juga tersenyum, karena target mereka tercapai. “Ndaksia-sia saya datang dari Pekalongan, kerja sebulan di Jakarta Fair, saya bisa menabung untuk biaya lebaran keluarga semua,” ucap Mas Adi yang menjual kemeja batik hingga daster batik di Hall C.

Apalagi penjual makanan, minuman, dan variasinya. Sesaat sebelum bedug buka puasa, saya menyaksikan sendiri, antrian mengular hampir di semua booth yang menjual makanan dan minuman. Walaupun boleh dikatakan, di Jakarta Fair, ada ratusan penjual, tetapi mereka semua kebagian pembeli. Mulai dari penjual mie yang Rp 8000 semangkok, kerak telor yang Rp 10.000 perporsi sampai catering mewah yang Rp 100.000 semuanya penuh, semuanya kebagian pembeli. Bahkan seorang Bapak dari Bekasi memesan 50 porsi mie untuk keluarga besarnya.

30 Tiket  Nonton Bola Kelas Dunia

Ada lagi tawaran  luar biasa bagi pengunjung Jakarta Fair  yang siap mengadu nasib untuk rebut tiket Nonton bola kelas dunia. Cukup  belanja Rp 100 ribu, kita dapat kupon untuk ditantang memenangkan games bola. Jika berhasil, ia punya peluang meraih 30 kursi nonton bola di Brasil dan Barcelona. Hm, siapa yang bisa nolak?

Kemarin, saya dan kedua anak saya kurang beruntung, walau sudah mencoba belasan kali, kami cuma bisa memandang iri,  foto-foto pengunjung yang tersenyum lebar karena dipastikan berangkat ke Brasil atau Barcelona tahun ini juga.

Jakarta Fair dan Indonesia

Slogan “Selalu ada kemeriahan Jakarta Fair Kemayoran” buat saya itu berlaku. Walau kemeriahan itu tidak gratis, tetapi dengan biaya yang masih terjangkau, ribuan pengunjung tiap hari bisa melepas penat dan menikmati suasana “setahun sekali” di Jakarta Fair.

Selain urusan belanja, kita juga dapat mengobati kerinduan kampung halaman atau cari tahu info seputar Pemerintah Daerah.  Di pintu depan hall C, terpampang wajah Jokowi dan Ahok menyambut pengunjung. Di dalam, pengunjung bisa meminta info dari Dinas Pajak, Dinas Kesehatan, dan macam-macam. Atau pengunjung bisa menikmati kerinduan pada kampung halaman masing-masing dengan cara sederhana. Misalnya mencicipi makanan khas kampung halaman, yang tersedia di paviliun daerah di Jakarta Fair 2014.

Pengeluaran Standar dan Mudik Gratis dari JFK

Jika boleh menghitung, pengeluaran saya sehari di Jakarta Fair adalah :


  • Parkir mobil = Rp 20.000
  • Karcis masuk 3 x Rp 30.000 = Rp 90.000
  • Makan minum bertiga (mie, donat, kerak telor, sosis dan belasan minuman botol)= Rp 150.000
  • Jadi dengan Rp 260.000, kami bertiga menikmati kemeriahan Jakarta Fair.  Harga yang pantas saat ini, perut kenyang, hati senang.

Tentu saja ada tujuan lain saya ke Jakarta Fair yakni belanja gadget, televisi, modem, dan langganan teve kabel.  Untuk itu, memang saya sudah menabung beberapa bulan sambil menunggu Jakarta Fair buka, karena kita bisa dapatkan harga terbaik.

Oya, sebagai penutup, yang membuat saya makin cinta Jakarta Fair Kemayoran adalah sms yang memastikan saya mendapat 6 dari 1200 kursi untuk mudik gratis ke Jogja/Solo/Semarang 23 Juli mendatang.

Jadi terima kasih Jakarta Fair Kemayoran. Saya tetap menjadi pengunjung setia JFK. Sampai ketemu di JFK 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun