Saya termasuk pioner pengguna CDMA Smartfren di lingkungan rumah . Sejak  bernama fren, dan lalu bergabung dengan Smart dan menjadi Smartfren. Bahkan karena tawaran super hemat alias gratis, saya membelikan semua anggota  keluarga dan  karyawan saya handphone bundling Smartfren, karena tawaran yang tidak mungkin saya tolak, gratis pulsa sesama pengguna Smartfren. Sejalan dengan perkembangan teknologi, Handphone Smartfren makin memukau, dan biasanya saya cukup rajin gonta ganti smartphone dari smartfren.  Seingat saya sampai tahun 2012,  memakai handphone smart dengan signal smartfren, benar-benar mantap, tak pernah pindah ke lain hati. Namun makin hari tambah banyak orang yang tahu kehebatan Smartfren. Akibatnya pengguna Smartfren jadi melimpah ruah, para tetangga saya pun akhirnya pindah dari provider lain ke provider Smarfren, mungkin karena semangatnya saya membanggakan android smartfren saya, hehehhe.  Namun diam-diam dalam hati, saya menyesal juga, karena pemakai smartfren banyak, hasilnya di tempat saya, signalnya jadi lemot. Tambah hari signal Smartfren tambah lemot, mot, mot. Putus Cinta dengan Andromax dan Smarfren Ada satu peristiwa yang membuat saya putus cinta dengan Smarfren. Tahun 2013, saat banjir melanda Jakarta Utara, dan saya dipercaya teman-teman Finalis Putri Remaja Indonesia mengirim 1000 nasi bungkus langsung ke korban banjir, di tempat banjirnya.  Pendek cerita, saya mesti berjalan kaki dengan banjir sepinggang demi mendapatkan foto akurat, bahwa sumbangan nasi bungkus sampai ke korban, bukan ke tim relawan saja. Begitu semangatnya saya mengunjungi korban banjir di tempat banjir, sampai entah bagaimana ceritanya, android Smartphone saya tenggelam di banjir. Untungnya (masih untung) berhasil ketemu, tetapi itulah saat perpisahan dengan  Andromax, karena dia diam untuk selama-lamanya. Ketika dibawa ke outlet smartphone Kelapa Gading lalu dibawa lagi ke tempat servis di Roxy, ternyata biaya membetulkan alias menghidupkan android saya, biayanya sama saja dengan beli android baru. Itulah perpisahan saya dengan Andromax dan provider smartphone. CLBK dengan Andromax dan Smarfren Terus terang akhirnya saya menggunakan provider lain, maka otomatis saya tidak bisa menggunakan android keluaran smartfren. Saya sempat menggunakan Blackberry dan akhirnya menggunakan Samsung. Namun sebenar-benarnya saya masih rindu dengan Andromax dan provider Smartfren.  Alasannya praktis, Andromax canggih dan harganya masuk akal. Namun saya belum sempat mencari tahu, sudah bagaimana perkembangan Andromax dan terutama signal Smartfren di lokasi rumah dan tempat usaha saya  di akhir-akhir  ini. Thanks untuk teman-teman  kompasianer, sehingga hampir sebulan penuh saya bisa membaca tulisan bagus dan akurat tentang kelebihan Andromax Z dibanding pesaingnya.  Mungkin sebentar lagi saya kembali ke cinta pertama,  Andromax Z dan provider Smartfren. Berikut, saya sedang berpikir, mana yang paling pas untuk kebutuhan saya dan kantong saya.  Masalahnya kalau kita sudah memilih menjadi keluarga Smartfren, maka keluarga kita dalam arti nyata, juga sebaiknya menggunakan Smartfren juga, karena lebih hemat dan lebih kompak.  Minimal saya mesti beli untuk 4 orang anggota keluarga. Hm... moga-moga "beban" saya bisa berkurang, karena dapat hadiah langsung dari Smartfren dari tulisan ini. Tolong bantu saya, pilih yang mana yaaaa  (Harga Smartphone Android dari www.smartfren.com) Harga Smartfren Andromax 4.0 Rp999.000 Harga Smartfren Andromax 3.5
