Kebetulan lagi, saat itu Jokowi sedang menyalami para pendukungnya, yang kebanyakan menggunakan atribut partai Gerindra. ( saya tidak melihat atribut PDIP saat itu).
Ya akhirnya kamipun ikut menyalami dan dengan sedikit menahan malu, saya tanya, Maaf Pak Jokowi apa boleh anak saya berfoto? Dengan senyum, Jokowi langsung mengangguk dan cepret, akhirnya jadilah foto yang tak saya sangka, foto yang sangat bernilai harganya saat ini. Bayangin, foto dengan walikota Solo, lalu jadi foto dengan Gubernur DKI Jakarta, lalu jadi foto dengan Presiden Republik Indonesia.
Jadi kembali ke laptop, Â pose dan makna foto itu oke 0ke saja.
Yang jadi bisik-bisik tetangga adalah pose anakku itu yang memegang tangan Pak Jokowi dengan leluasa. Seperti menggelayut ke tangan bapaknya sendiri. Ditambah lagi, kok kalau dilihat-lihat wajah anakku agak dimiripi-miripkan dengan Pak Jokowi. Padahal, sumprit, anakku itu ganteng loh kalau dilihat aslinya. Â Pak Jokowi pasti kalah ngganteng dengan anakku, Â heheh
Foto itu baru satu cepretan yang sederhana, yang posisinya standar, berdiri semua. Memang dengan senyum di wajah, kami terlihat seperti iklan BKKBN, keluarga kecil sejahtera. hehehe
(Oya, masih ada satu foto lagi yang saya simpan yang lebih mesra karena Pak Jokowi menggendong anak saya. Â Saya juga lupa, kenapa Pak Jokowi sampai menggendong anak saya ya. Dalam rangka apa ya?) Dan untuk "keamanan nasional", foto itu hanya konsumsi pribadi.
Nah buat yang penasaran, ini foto asli anak saya dengan Jokowi sekitar dua tahun lalu.
Yang pasti, hubungan kami dengan Pak Jokowi baik-baik saja, sebagai  calon gubernur (waktu itu) dan warga Jakarta.  Yang pasti, kami kagum dengan Pak Jokowi.  Yang pasti kami mendoakan Pak Jokowi mampu membuktikan janji-janjinya untuk memperbaiki Indonesia lewat birokrasi dan tata kelola keuangan yang transparan, bertanggungjawab, dan bebas KKN.
[caption id="attachment_317274" align="aligncenter" width="300" caption="Lihat pose anakku memegang tangan Pak Jokowi (asli)"]
(Jadi, selamat bekerja Presiden 007, Â Jokowi Bond, kapan-kapan boleh kan, kita foto-foto lagi di Istana Presiden)